HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda, Teddy Gusnaidi mengatakan bahwa kepala daerah yang berasal dari PDIP boleh tidak mengindahkan instruksi Ketua Umumnya, yakni Megawati Soekarnoputri untuk tetap mengikuti retreat di Akmil Magelang bersama Presiden Prabowo Subianto.
“Kepala daerah boleh kok abaikan instruksi Megawati. Karena walaupun mereka dipecat oleh Megawati, mereka tetap jadi kepala daerah. Karena kepala daerah itu secara hukum boleh tidak menjadi anggota Partai Politik,” kata Teddy dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (21/2/2025).
Ia mengatakan bahwa kepala daerah yang patuh kepada Megawati yang marah hanya karena Hasto Kristiyanto dipenjara oleh KPK dalam kasus dugaan tindak pidana suap dan praktik obstruction of justice, patut dipertanyakan kualias kepemimpinannya nanti selama lima tahun.
Sebab, publik berhak menganggap bahwa para Kepala Daerah tersebut bukanlah pelayan rakyat, melainkan sekadar wayang partai.
“Kepala daerah yang ikut perintah Megawati, tentu patut dipertanyakan kemampuannya dalam memimpin sebuah daerah,” ujarnya.
“Jangan salah kalau mereka dibilang wayangnya Megawati. Kepala daerah kok mau-maunya disetir emak-emak yang sakit hati,” sambung Teddy.
Sebelumnya diberitakan, bahwa Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengeluarkan instruksi terbaru pasca penahanan Hasto Kristiyanto oleh KPK dalam dua kasus sekaligus, yakni suap terhadap Wahyu Setiawan, serta obstruction of justice terhadap penanganan kasus hukum Harun Masiku.
“Seluruh kebijakan dan instruksi Partai langsung berada di bawah kendali Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan,” tulis surat instruksi harian ketua umum menguktip Pasal 28 ayat 1 AD-ART PDIP yang tertanda tangan Megawati, Kamis (20/2/2025).
Dalam suray instruksi tersebut, Megawati meminta seluruh Kepala Daerah yang berasal dari PDIP untuk menghentikan langkah mereka mengikuti kegiatan retreat yang diselenggarakan oleh Presiden Prabowo Subinato di Akmil Magelang, Jawa Tengah.
“Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21 – 28 Februari 2025,” tulis Megawati.
Bagi mereka yang sudah melakukan perjalanan menuju Kota Magelang agar segera menghentikan langkah mereka sembari menunggu arahan lebih lanjut dari dirinya.
Kemudian, Megawati pun meminta semua patuh pada komando yang diberikan kepada seluruh kepala daerah, baik Gubernur, Bupati, Walikota dan seluruh wakilnya yang berasal dari PDI Perjuangan.
“Tetap berada dalam komunikasi aktif dan standby commander call,” sambungnya.



