Senin, 3 Mar 2025

Bulan Syaban Jadi Waktu Terakhir Bayar Utang Puasa

JAKARTA – Bulan Syaban menjadi kesempatan terakhir bagi umat Muslim untuk mengqadha puasa Ramadhan sebelum memasuki bulan suci berikutnya. Terutama bagi ibu rumah tangga yang memiliki kesibukan harian, Syaban adalah momen terakhir untuk menunaikan kewajiban membayar utang puasa yang ditinggalkan karena uzur syar’i.

Secara fiqih, mengqadha puasa tidak harus dilakukan segera setelah Ramadhan, tetapi diperbolehkan hingga sebelum Ramadhan berikutnya. Namun, jika sudah memasuki Syaban, waktu yang tersisa semakin sempit sehingga tidak boleh ditunda lagi.

- Advertisement -
JagoanHost - Hosting Murah Indonesia 2025

Syekh Taqiyuddin Abu Bakar Muhammad al-Hishni al-Husaini dalam Kifayatul Akhyar menegaskan bahwa mengqadha puasa hingga bulan Syaban masih diperbolehkan, tetapi harus segera ditunaikan sebelum datangnya Ramadhan.

Baca juga :

Tak ada topik yang sama dalam seminggu terakhir.

Bagi perempuan yang sudah baligh dan belum menopause, biasanya mereka memiliki utang puasa karena haid. Oleh karena itu, mereka wajib menggantinya sebelum datang Ramadhan selanjutnya. Ketika Syaban tiba, kewajiban ini menjadi lebih mendesak karena waktu yang tersisa sangat terbatas.

Qadha Puasa yang Wajib Disegerakan

Menurut Ustadz Ahmad Mundzir dalam artikelnya di NU Online, perempuan yang membatalkan puasa tanpa alasan syar’i—misalnya hanya karena ingin mencicipi makanan—wajib segera mengqadha puasanya.

Menunda qadha puasa tanpa alasan yang sah dianggap sebagai tindakan meremehkan kemuliaan Ramadhan dan kewajiban berpuasa. Sebaliknya, jika seseorang tidak berpuasa karena alasan yang dibenarkan seperti sakit atau perjalanan, qadha puasanya boleh ditunda hingga sebelum Ramadhan berikutnya.

Sayyidah Aisyah dan Kebiasaan Mengqadha di Bulan Syaban

Istri Rasulullah, Sayyidah Aisyah RA, memiliki kebiasaan mengqadha puasanya di bulan Syaban. Hal ini disebabkan kesibukannya dalam mendampingi Nabi Muhammad SAW, sehingga ia tidak sempat mengganti puasanya di bulan-bulan sebelumnya.

Para istri Nabi, termasuk Aisyah, selalu menjaga kebersamaan dengan Rasulullah dan khawatir jika puasa mereka menghalangi kebutuhan Nabi.

Selain itu, Rasulullah SAW juga memiliki kebiasaan berpuasa di bulan Syaban. Hal ini membuat Aisyah RA memilih bulan tersebut sebagai waktu terbaik untuk mengqadha puasanya, sekaligus mengikuti kebiasaan puasa Rasulullah.

Sobat Holopis, dengan semakin dekatnya bulan Ramadhan, mari manfaatkan sisa waktu di bulan Syaban ini untuk menunaikan qadha puasa bagi yang masih memiliki utang. Jangan sampai kewajiban ini terlewat hingga masuk ke Ramadhan berikutnya.

- Advertisement -
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.
Marhaban Yaa Ramadan 1446 / 2025

BERITA TERBARU

VIRAL

BERITA LAINNYA