Rabu, Februari 19, 2025
Holopis.comHistoryHarlah ke-102 NU, Begini Tema, Logo dan Sejarahnya
Bookmarked News

Harlah ke-102 NU, Begini Tema, Logo dan Sejarahnya

JAKARTA – Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun ini telah memasuki usia yang ke-102 tahun, atau 1 abad lebih apabila dihitung menurut penanggalan Hijriah.

NU yang merupakan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, diketahui berdiri pada tanggal 16 Rajab 1344 Hijriah, atau yang dalam penanggalan masehi bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926 Masehi.

- Advertisement -
JagoanHost - Hosting Murah Indonesia 2025

Hingga usianya yang telah lebih dari 1 abad, NU masih dikenal masyarakat sebagai sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia, yang bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial dan ekonomi.

Baca juga :

Sejak awal pendiriannya, NU dari waktu ke waktu terus berkontribusi besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, dan kini para anggotanya terlibat aktif dalam pembangunan di berbagai bidang.

Tema dan Logo Harlah ke-102 NU

Dikutip Holopis.com dari laman resmi NU Online, perayaan Harlah ke-102 NU yang jatuh pada hari ini, Rabu (31/1) mengusung tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat”.

- Advertisement -

Tema ini mencerminkan tekad PBNU untuk memperkuat khidmah (pelayanan) kepada masyarakat, dengan fokus pada pengembangan pendidikan dan pemberdayaan akar rumput.

Selain tema harlah NU, ada juga logo resmi untuk merayakan momen istimewa ini. Logo resmi harlah ke-102 NU mengandung dua elemen utama sebagai berikut.

  • Sorban kiai berwarna hijau: Melambangkan keulamaan, religiusitas, serta rahmat dan keselamatan bagi umat.
  • Tali tambang pada angka 102: Mengacu pada semangat persatuan dan kekuatan yang menjadi esensi dari logo NU.

Link download logo harlah ke-102 NU

Logo yang menampilkan elemen sorban hijau dan tali tambang pada angka 102 ini diharapkan menjadi simbol untuk memperkuat semangat khidmah ijtimaiyah atau pelayanan kemasyarakatan, dalam tubuh Nahdlatul Ulama, sesuai arahan Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2024 di Yogyakarta.

Logo ini tidak hanya menjadi representasi visual, tetapi mengandung pesan mendalam tentang persatuan, religiusitas, dan semangat pelayanan yang mencakup seluruh elemen masyarakat, selaras dengan visi NU untuk berkontribusi terhadap kemaslahatan umat dan bangsa.

Sejarah singkat lahirnya NU

Sebagaimana dikutip Holopis.com dari laman NU Online, bahwa berdirinya NU merupakan rangkaian panjang dari sejumlah perjuangan. Karena berdirinya NU merupakan respons dari berbagai problem keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial-masyarakat.

Pendirian NU dibentuk oleh para kyai ternama asal Jawa Timur yang digawangi oleh KH Wahab Chasbullah, sebelumnya para kiai pesantren telah mendirikan organisasi pergerakan Nahdlatul Wathon atau Kebangkitan Tanah Air pada 1916 M, serta Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan Saudagar pada 1918 M.

Kiai Wahab Chasbullah pada tahun 1914 M juga mendirikan kelompok diskusi yang ia beri nama Tashwirul Afkar atau kawah candradimuka pemikiran, ada juga yang menyebutnya Nahdlatul Fikr atau kebangkitan pemikiran.

Dengan kata lain, NU adalah lanjutan dari komunitas dan organisasi-organisasi yang telah berdiri sebelumnya, namun dengan cakupan dan segmen yang lebih luas.

Hingga saat ini, yang biasa disebut sebagai pendiri NU adalah tiga kiai besar asal Jawa Timur. Meski di luar mereka ada sederet nama lainnya yang turut berperan di awal-awal terbentuknya NU. Berikut ini tiga kiai asal Jombang tersebut:

KH Hasyim Asy’ari
KH Abdul Wahab Chasbullah
KH Bisri Syansuri

Mengapa mereka bertiga? Karena mereka yang berperan banyak di awal pembentukan NU. Mereka juga menjadi pimpinan tertinggi NU di kala itu.

Kiai Hasim Asy’ari adalah pemimpin tertinggi pertama yang disebut sebagai rais akbar. Disusul rais aam kedua yakni Kiai Wahab Chasbullah dan rais aam ketiga, Kiai Bisri Syansuri.

Seiring berjalannya waktu, NU pun berkembang pesat dan sangat terjaga. Kini, NU menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia, yang hidup berdampingan dengan berbagai kelompok Islam lainnya.

- Advertisement -
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

BERITA TERBARU

VIRAL

BERITA LAINNYA