JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), guna memitigasi dampak bencana hidrometeorologi ekstrem selama puncak musim hujan di Sumatera Barat (Sumbar).
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto menyampaikan, OMC di Sumbar berlangsung selama delapan hari, mulai 21-28 Januari. OMC ini diklaim berhasil mengurangi dampak buruk bencana hidrometeorologi.
Selama proses OMC, total telah dilaksanakan sembilan sorti penerbangan penyemaian awan dengan total Sembilan ton bahan NaCI powder, yang secara kumulatif dilaksanakan dalam 16 jam 11 menit.
Baca juga :
- Cek Prakiraan Cuaca Jabodetabek Senin, 17 Februari 2025
- Cuaca Hari Ini, Hujan Ringan hingga Petir Menghiasi Langit Indonesia
- Hadapi Cuaca Ekstreme, BPBD Jakarta Kembali Lakukan OMC
- Cuaca Jateng Diprediksi BMKG Turun Hujan Ringan Hari Ini, Cek Sebarannya
- BMKG:Hujan dan Awan Tebal Menyelimuti Kota-Kota Besar di Indonesia
“BMKG melaksanakan OMC diawali adanya permintaan dari Pj. Gubernur Sumatera Barat, dengan tujuan untuk membantu mengurangi hujan dalam kategori lebat hingga ekstrem agar tidak menyebabkan bencana hidrometeorologi,” kata Seto dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (29/1).
Lebih lanjut, berdasarkan data BMKG, terdapat indikasi hujan di Sumatera Barat dengan kategori intensitas sangat lebat. Karenanya, OMC dilakukan untuk mereduksi tingginya intensitas curah hujan tersebut.
Selama proses OMC, tidak terjadi adanya hujan dengan intensitas ekstrem >150mm/hari. Kondisi itu berbeda sekali dengan periode sebelum OMC, kejadian hujan sangat lebat masih cukup intens, dan bahkan sempat beberapa kali terukur ekstrem.
“Tentunya ini merupakan kerja kolaboratif. dengan regulasi dan ekosistem yang ada sekarang, OMC dapat dilakukan baik oleh BMKG sendiri maupun oleh operator swasta yang diinisiasi oleh K/L terkait dan didampingi oleh BMKG dalam pelaksanaannya,” tutur Seto.
Lebih lanjut, BMKG juga telah melakukan sosialisasi ke hampir seluruh stakeholder provinsi-provinsi di Indonesia untuk menyampaikan mekanisme OMC Aksi Dini BMKG.
Adapun sebagai informasi tambahan, bahwa OMC yang dilakukan di Sumbar didukung penuh oleh Pemprov Sumbar, BNPB, BPBD Prov. Sumbar, AirNav, PT. Angkasa Pura Indonesia, PT. Smart Cakrawala Aviation, serta seluruh UPT BMKG di Provinsi Sumbar.