JAKARTA – Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar menyoroti tema yang diangkat dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, yang jatuh pada hari ini, Rabu 29 Januari 2025.
Pasalnya, tema Imlek yang berbunyi ‘Perilaku Lurus Pemimpin akan Meluruskan Hati Seluruh Rakyat’ itu mengingatkannya akan pesan Presiden Prabowo Subianto tentang kepemimpinan.
“Tema ini mengingatkan saya pada salah satu pesan Presiden Prabowo, bahwa ikan busuk dari kepalanya,” ujar Menag dalam sebuah video yang diterima Holopis.com, Rabu (29/1).
Baca juga :
- Prabowo Optimis Danantara Jadi Kekuatan Masa Depan Indonesia
- Prabowo Janji Perbaiki Program Hapus Utang Macet UMKM
- Prabowo Tetap Lanjutkan Aksesi OECD Meski Indonesia Sudah Gabung BRICS
- Diluncurkan 24 Februari 2025, Ternyata Begini Arti Nama Danantara
- Eksportir Tak Patuh Aturan Baru DHE SDA, Siap-siap Gak Bisa Ekspor
Menurut Menag, tema dan pesan yang dibawa dalam perayaan Imlek tahun ini mengajarkan tentang pentingnya integritas dan keteladanan seorang pemimpin. Sebab, kata dia, setiap individu adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.
“Saya mengapresiasi tema perayaan Imlek Nasional tahun ini, yaitu berilaku lurus pemimpin akan meluruskan hati seluruh rakyat,” tutur Menag.
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh warga negara Indonesia, khususnya mereka yang merayakan Imlek untuk senantiasa meluruskan hati dan meneguhkan komitmen dalam mengambil peran bagi pembangunan bangsa.
“Mari jadikan perayaan Imlek 2576 Konsili sebagai momentum memperbaiki diri, meluruskan hati dan meneguhkan komitmen untuk terus mengambil peradaban kontribusi di dalam pembangunan negeri,” pesan Menag.
“Semoga Indonesia makin maju, adil makmur dan sejahtera,” harapnya.
Menag lantas mengajak umat Khonghucu dan umat beragama lainnya untuk mengamalkan ajaran agamanya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
Sebab, jika umat beragama menjalankan ajaran agama dengan sebaik-baiknya, Menag yakin Indonesia akan semakin damai dan sejahtera.
“Semakin dekat kita dengan ajaran agama masing-masing, maka akan semakin dekat dengan agama lain. Karena semua agama itu banyak persamaannya, lebih sulit mencari perbedaan antara agama yang satu dengan lainnya,” sebutnya.
“Semakin religius umat beragama, semakin kerukunan dan kedamaian umat akan terwujud,” tutup Menag.