JAKARTA – Tahun Baru Imlek, juga dikenal sebagai Tahun Baru China atau Festival Musim Semi, adalah salah satu perayaan terpenting dalam budaya Tionghoa.
Perayaan ini menandai awal tahun baru berdasarkan kalender lunar China yang berbeda dari kalender Gregorian yang umum digunakan di dunia barat.
Asal Usul
Tradisi perayaan Tahun Baru Imlek telah ada selama ribuan tahun. Menurut legenda, perayaan ini dimulai untuk mengusir roh jahat dan memohon keberuntungan pada tahun yang baru.
Baca juga :
- Perayaan Imlek Jadi Libur Nasional Bukti Kebhinekaan Masih Terjaga
- INFOGRAFIS : Makna Filosofis Barongsai, Hiburan Seru Saat Imlek
- Gritte Aghata Rayakan Imlek Pertama Bareng Anak dan Suami
- Sama-sama Kenyal dan Manis, Ini Perbedaan Kue Keranjang dan Dodol
- Sarwendah dan Betrand Peto Rayakan Imlek Bareng Keluarga
Salah satu cerita terkenal adalah tentang Nian, seekor makhluk buas yang muncul setiap tahun baru untuk menyerang desa-desa.
Penduduk desa kemudian menemukan bahwa Nian takut akan suara keras, cahaya terang, dan warna merah. Maka dari itu, mereka menghias rumah dengan warna merah, menyalakan kembang api, dan membuat kebisingan untuk mengusir Nian.
Perayaan
Perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama 15 hari, dimulai dari malam tahun baru hingga Festival Lentera pada hari ke-15.
Tradisi selama perayaan ini meliputi makan malam keluarga, pemberian angpao (amplop merah berisi uang) kepada anak-anak dan orang tua, serta pawai barongsai dan tarian naga.
Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
Imlek tahun 2576 Kongzili, yang jatuh pada tanggal 29 Januari 2025, akan dirayakan dengan meriah di seluruh dunia.
Kongzili adalah sistem kalender yang digunakan dalam tradisi Tionghoa yang menggabungkan kalender lunar dan solar.
Perayaan Imlek kali ini diharapkan membawa harapan baru dan kebahagiaan bagi semua orang yang merayakannya.
Perayaan di Indonesia
Di Indonesia, Tahun Baru Imlek telah menjadi hari libur nasional sejak tahun 2003. Setiap tahunnya, berbagai acara digelar untuk merayakan Imlek, termasuk festival, pasar malam, dan acara kebudayaan.
Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, masyarakat Tionghoa berkumpul untuk merayakan tahun baru dengan tradisi dan kebudayaan khas mereka.
Tema nasional untuk Imlek tahun 2025 adalah “Perilaku Lurus Pemimpin akan Meluruskan Hati Seluruh Rakyat” atau dalam bahasa Cina, Jăn wéi rén zhèng zhí, Min xin zẻ zhèng.
Tema ini diusung oleh Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) dan memiliki makna penting mengingatkan tentang integritas dan keteladanan dalam kepemimpinan.