JAKARTA – Saat Tahun Baru Imlek, sobat Holopis pasti langsung melihat banyak kue keranjang di mana-mana. Karena rasa manis dan tekstur kenyal, banyak yang mengatakan bahwa kue keranjang adalah dodol China.
Kue keranjang dan dodol adalah dua jenis makanan yang memiliki tempat khusus dalam tradisi kuliner Asia, terutama saat perayaan. Keduanya memiliki cita rasa manis dan seringkali terbuat dari bahan-bahan yang serupa, namun memiliki makna, tekstur, dan cara penyajian yang berbeda.
Namun mungkin masih banyak di antara Sobat Holopis yang bingung dengan apa perbedaan paling signifikan antara kue keranjang dan dodol.
Baca juga :
Tak hanya itu, bagaimana keduanya berkontribusi dalam perayaan dan budaya yang berbeda.
Apa Itu Kue Keranjang?
Kue keranjang, yang juga dikenal sebagai ‘nian gao,’ merupakan makanan tradisional Tionghoa yang biasanya disajikan saat Tahun Baru Imlek. Terbuat dari tepung ketan dan gula, kue ini memiliki tekstur yang kenyal dan lembut. Kue keranjang memiliki warna cokelat keemasan yang cantik dan sering kali dibentuk dalam cetakan bundar. Kue ini melambangkan kelimpahan dan kemakmuran, dengan harapan agar tahun yang baru membawa rezeki yang berlimpah.
Kue keranjang juga dapat diolah menjadi berbagai variasi. Salah satu cara populer adalah dengan menggorengnya, menghasilkan kue keranjang goreng yang renyah di luar dan lembut di dalam. Dalam tradisi, kue ini tidak hanya dinikmati sebagai hidangan, tetapi juga sering dibagikan kepada keluarga dan teman sebagai simbol berbagi rezeki.
Apa Itu Dodol?
Dodol adalah makanan manis yang populer di berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Terbuat dari campuran beras ketan, gula, dan santan, dodol memiliki tekstur yang kental dan kenyal, mirip dengan kue keranjang, tetapi dengan rasa yang lebih kaya berkat tambahan santan. Dodol memiliki beragam variasi rasa, seperti dodol durian, dodol cokelat, dan dodol ketan hitam, serta biasanya dibungkus dalam daun pisang untuk menjaga kesegaran.
Dalam budaya Indonesia, dodol sering kali disajikan dalam berbagai perayaan, termasuk Idul Fitri dan acara-acara spesial lainnya. Dodol juga memiliki makna simbolis, melambangkan persatuan dan kebersamaan, serta sering diberikan sebagai hadiah kepada tamu.
Perbedaan dalam Bahan dan Proses Pembuatan
Salah satu perbedaan paling mencolok antara kue keranjang dan dodol terletak pada bahan dan proses pembuatannya.
Bahan:
- Kue Keranjang : Utamanya terbuat dari tepung ketan dan gula, kue keranjang tidak menggunakan santan, sehingga rasa dan aroma yang dihasilkan lebih sederhana. Proses pembuatan kue ini melibatkan pengukusan, sehingga kue ini menjadi kenyal dan lembut.
- Dodol : Mengandung beras ketan, gula, dan santan, yang memberi dodol rasa yang lebih kaya dan aromatik. Proses pembuatan dodol lebih panjang karena harus dimasak secara perlahan sambil terus diaduk untuk mencapai tekstur yang tepat.
Proses Memasak
- Kue Keranjang : Kue ini biasanya dikukus dalam cetakan selama beberapa jam hingga matang.
- Dodol : Dodol harus dimasak hingga kental dan dapat dipotong, dan proses ini bisa memakan waktu berjam-jam, dengan pengadukan terus menerus untuk menghindari gosong.
Perbedaan dalam Rasa dan Tekstur
Meskipun keduanya memiliki tekstur yang kenyal, rasa dan aroma keduanya sangat berbeda.
- Kue Keranjang: Memiliki rasa manis yang lembut dengan sedikit aroma ketan. Kue ini umumnya tidak memiliki rasa tambahan dan lebih fokus pada kesederhanaan bahan-bahannya.
- Dodol: Memiliki rasa yang lebih kompleks dan kaya berkat penggunaan santan, serta variasi rasa yang bisa ditambahkan, seperti buah atau cokelat. Teksturnya lebih kental dan sering kali lebih lengket dibandingkan kue keranjang.
Perayaan dan Tradisi
Kue keranjang dan dodol masing-masing memiliki makna dan peran dalam tradisi perayaan.
- Kue Keranjang : Dihidangkan selama Tahun Baru Imlek, kue keranjang melambangkan harapan akan keberuntungan dan kemakmuran. Kue ini sering dibagikan kepada anggota keluarga dan teman sebagai simbol berbagi rezeki.
- Dodol : Sering disajikan dalam perayaan Idul Fitri dan acara-acara spesial lainnya di Indonesia. Dodol juga diberikan sebagai bingkisan kepada tamu, melambangkan persatuan dan kebersamaan dalam budaya masyarakat.
Meskipun kue keranjang dan dodol memiliki beberapa kesamaan, keduanya berbeda dalam hal bahan, rasa, tekstur, dan konteks budaya. Kue keranjang lebih berkaitan dengan tradisi Tionghoa dan melambangkan kemakmuran, sedangkan dodol lebih populer di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, dan melambangkan kebersamaan.