JAKARTA – Dalam upaya memeriahkan suasana perayaan tahun baru Imlek, Pemprov Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menggelar berbagai rangkaian acara bernuansa etnis Tionghoa dan kesenian tradisional. Kegiatan tersebut digelar sejak akhir pekan lalu di sejumlah kawasan di Jakarta, termasuk taman Monas.
Penjabat (Pj) Gubernur DKJ Teguh Setyabudi menjelaskan bahwa penduduk Jakarta sangat heterogen, sehingga semua ras, suku, bangsa dan adat istiada ada di Jakarta. Keberagaman ini menurut Teguh harus terus dijaga kelestariannya.
“Pluralisme etnis dan agama harus senantiasa dijaga agar semua bisa hidup rukun, aman, dan nyaman. Perayaan Imlek di Jakarta juga dalam upaya menjaga kerukunan antar umat beragama dan kebudayaan,” kata Teguh di Jakarta, Selasa (28/1).
Baca juga :
- Perayaan Imlek Jadi Libur Nasional Bukti Kebhinekaan Masih Terjaga
- INFOGRAFIS : Makna Filosofis Barongsai, Hiburan Seru Saat Imlek
- Gritte Aghata Rayakan Imlek Pertama Bareng Anak dan Suami
- Sama-sama Kenyal dan Manis, Ini Perbedaan Kue Keranjang dan Dodol
- Sarwendah dan Betrand Peto Rayakan Imlek Bareng Keluarga
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKJ, Andhika Permata saat dikonfirmasi Holopis.com menambahkan, rangkaian kegiatan Tahun Baru Imlek di lapangan Monas digelar sejak tanggal 25 Januari.
“Puncak acara diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 29 Januari bertepatan dengan hari H tahun baru Imlek,” kata Andhika.
Sementara itu, banyak komunitas warga merayakan Imlek di pusat di klenteng, pusat perbelanjaan, permukiman dan lainnya. Mereka menghias sejumlah ruangan dengan ornamen warna merah seperti barongsai, lampion, boneka, ikan bandeng, jeruk bali, dan lainnya.
Salah satu contoh adalah Vihara Dharma Jaya Segitiga Senen di Kompleks Perumahan STS Sunter Garden, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara sudah dihiasi berbagai ornamen khas untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.
Kepala Pengurus Vihara Dharma Jaya Segitiga Senen, Djaya Gunawan mengatakan, persiapan menjelang Imlek sudah dilaksanakan sejak 10 hari sebelumnya.
Persiapan dilakukan dengan pembersihan seluruh ruangan vihara, rupang (patung) Buddha, serta penataan lilin besar hingga lampion-lampion. “Sudah menjadi agenda rutin tahunan kita bersih-bersih, menghias, menata lilin hingga altar bersama para pengurus dan umat,” ujarnya.
Djaya menjelaskan, persiapan ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada umat yang akan beribadah. Pada malam perayaan Imlek nanti akan diadakan sembahyang bersama yang diikuti oleh ratusan umat.
“Pada Selasa malam sekitar pukul 23.00 WIB biasanya sudah ramai didatangi umat. Kita buka sampai besoknya karena pada Rabu pagi juga ada kebaktian, kami siap menyambut Imlek,” tutupnya.