JAKARTA – Beberapa negara di dunia menempati posisi sebagai negara termiskin di dunia. Negara-negara ini memiliki tingkat ekonomi yang rendah karena berbagai permasalahan, mulai dari keterbatasan sumber daya alam (SDA) hingga ketidakstabilan politik.
Sebagai informasi, bahwa kekayaan suatu negara sering diukur menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita, yang dihitung berdasarkan total pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk.
Namun, indikator ini bisa lebih akurat jika mempertimbangkan Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity/PPP), yang menyesuaikan PDB dengan tingkat inflasi dan biaya hidup di masing-masing negara.
Baca juga :
Tak ada topik yang sama dalam seminggu terakhir.
Forbes India telah merangkum 10 negara termiskin di dunia berdasarkan PDB per kapita dan PPP. Daftar ini kebanyakan diisi oleh negara-negara berukuran kecil dan kurang kuat di kawasan.
Negara tersebut seperti Liberia dan Chad yang menghadapi kendala seperti sumber daya yang terbatas, sektor keuangan yang lemah, dan rezim pajak yang tidak menguntungkan, yang menghambat investasi dan pertumbuhan asing.
Bahkan negara-negara yang lebih besar, seperti Republik Demokratik Kongo dan Mozambik juga masuk dalam daftar tersebut karena berhadapan dengan konflik internal, ketidakstabilan politik, dan infrastruktur yang tidak memadai, yang menghambat kemajuan ekonomi mereka.
Berikut daftar 10 negara termiskin di dunia:
1. Sudan Selatan (PDB: US$ 29,99 miliar, Populasi: 11,2 juta)
Negara termuda di dunia ini masih bergulat dengan konflik dan ketidakstabilan, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan sektor pertanian.
2. Burundi (PDB: US$ 2,15 miliar, Populasi: 13,4 juta)
Negara kecil di Afrika Timur ini menghadapi ketidakstabilan politik, infrastruktur minim, dan ketergantungan tinggi pada pertanian subsisten, yang meningkatkan kerawanan pangan.
3. Republik Afrika Tengah (PDB: US$ 3,03 miliar, Populasi: 5,8 juta)
Meskipun kaya akan sumber daya alam, negara ini tetap miskin akibat konflik bersenjata, inflasi tinggi, dan bencana alam.
4. Malawi (PDB: US$ 10,78 miliar, Populasi: 21,3 juta)
Bergantung pada pertanian tadah hujan, Malawi rentan terhadap perubahan iklim dan fluktuasi harga pangan.
5. Mozambik (PDB: US$ 24,55 miliar, Populasi: 34,4 juta)
Negara ini kaya sumber daya, tetapi dihantam bencana alam, ketimpangan ekonomi, serta serangan kelompok pemberontak di wilayah kaya gas.
6. Somalia (PDB: US$ 13,89 miliar, Populasi: 19 juta)
Perang saudara telah melumpuhkan ekonomi Somalia. Negara ini bertahan dengan ekonomi informal berbasis peternakan, kiriman uang diaspora, dan telekomunikasi.
7. Republik Demokratik Kongo (PDB: US$ 79,24 miliar, Populasi: 104,3 juta)
Meski memiliki cadangan kobalt dan tembaga melimpah, sebagian besar penduduk DRC hidup dalam kemiskinan, dengan akses terbatas ke pendidikan dan layanan kesehatan.
8. Liberia (PDB: US$ 5,05 miliar, Populasi: 5,4 juta)
Dampak perang saudara dan wabah Ebola melemahkan infrastruktur dan menyebabkan kerawanan pangan yang tinggi.
9. Yaman (PDB: US$ 16,22 miliar, Populasi: 35 juta)
Perang berkepanjangan menghancurkan ekonomi Yaman, memaksa jutaan orang mengungsi dan bergantung pada bantuan kemanusiaan.
10. Madagaskar (PDB: US$ 18,1 miliar, Populasi: 25,6 juta)
Negara kepulauan ini kaya akan sumber daya alam, tetapi ketidakstabilan politik dan pengelolaan ekonomi yang buruk menghambat pertumbuhannya.