JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengakui masih ada sejumlah kekurangan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG), mulai dari waktu pengantaran makanan, rasa, hingga menu kurang banyak.
Dia pun meminta para penerima program MBG untuk dapat memberitahukan keluhan mereka kepada pihaknya melalui media sosial (medsos).
“Ada masih kekurangan di sana-sini, contohnya delivery yang tidak tepat waktu, terutama di hari-hari awal, Kemudian rasa yang belum pas, Kemudian menu yang kurang banyak,” kata Dadan dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (28/1).
Baca juga :
Meski demikian, ia menegaskan pelaksanaan program yang dimulai sejak 6 Januari lalu itu secara umum berjalan lancar. Dadan juga menyebut, pihaknya setiap hari selalu mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
“Setiap hari, sore hari jam 4 kami pasti kumpul melakukan evaluasi setiap hari melalui zoom dan itu membicarakan semua keluhan-keluhan yang dilaporkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia mencontohkan ketika ada laporan ada anak yang tidak mau makan di Palembang. Setelah dicek, anak yang tidak mau makan bukan karena menu, namun karena telah makan sebelumnya.
“Kemudian ada berita lagi keracunan di Nunukan, karema ditemukan ulat di protein hewaninya, kami cek ternyata itu hoaks saja. Itu tidak terjadi. Jadi yang kayak gitu-gitu kami cek,” terangnya.
Dadan juga menceritakan ketika muncul foto menu yang kurang, dimana pihaknya langsung melakukan pengecekan ke Kepala SPPG, agar ke depan dilakukan penyesuaian porsi menu makanan.
Dia mengatakan, pihaknya menerima semua masukan dari masyarakat. Dia pun berharap penerima program itu dapat menyampaikan masukan dengan mengunggah foto makanan di medsos, yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi bagi BGN.
“Kami mengharapkan bahwa semua orang yang menerima makanan itu memfoto makanannya dan meng-upload ke media sosial. Kami cermati semua untuk bahan evaluasi setiap hari,” ujar Dadan.
