JAKARTA – It Ends With Us adalah film drama romantis Hollywood yang dalam tahun 2024 sempat menjadi perbincangan hangat karena produksi nya yang populer, dan juga kontroversial yang mengelilingi film ini.
Film yang dibintangi serta disutradarai secara sekaligus oleh Justin Baldoni, serta dibintangi oleh Blake Lively, ini diangkat dari novel populer dengan judul yang sama karya Colleen Hoover. Film ini juga dibintangi oleh Brandon Sklenar, Jenny Slate, dan Hasan Minaj.
Meskipun film romantis, film ini juga mengangkat isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang hingga saat ini masih menjadi isu yang sangat tabu di antara masyarakat.
Baca juga :
- Justin Baldoni Kirim Voice Note Tengah Malam Ke Blake Lively, Ini Isinya…
- Siap-Siap, Film Iblis dalam Kandungan Menghantui Kembali
- 5 Aplikasi Streaming Populer, Cocok untuk Menemani Long Weekend
- 5 Ide Film Keluarga yang Cocok Ditonton Saat Long Weekend
- Fakta ‘Mickey 17’ Karya Sutradara Parasite yang Bertabur Bintang Hollywood
Sinposis
Film ini menceritakan ksiah percintaan Lily Bloom (Blake Lively) yang jatuh cinta dengan Ryle Kincaid (Justin Baldoni). Rasa ketertarikan di antara keduanya pun membuat hubungan romantis di antara mereka langsung berbunga tanpa menunggu waktu lama.
Namun di saat sedang kasmaran, Lily bertemu dengan cinta masa kecilnya yaitu Atlas Corrigan (Brandon Sklenar) namun Atlas hanya dianggap Lily sebagai cinta masa lalunya yang hanya akan menjadi kenangan.
Namun semua berubah ketika Atlas menyadari bahwa Lily memar dan langsung berasumsi bahwa Lily telah menjadi korban KDRT oleh Ryle. Sedangkan Lily membela suaminya dan mengatakan bahwa memar di matanya hanya kecelakaan.
Namun setelah kecelakaan demi kecelakaan berlangsung, Lily mulai mempertanyakan apakah serangan ia ia terima selama ini hanya kecelakaan, atau pikirannya yang berusaha menyangkal.
Review
Secara keseluruhan, film ini berhasil menangkap bagaimana dinamika hubungan yang melibatkan kekerasan. Meskipun tidak lengkap, namun dalam durasi dua tahun, penonton memahami apa yang dialami oleh Lily sehingga membuatnya sempat buta di awal hubungan dengan Ryle, dan apa yang kemudian membuat Lily untuk mengambil keputusan penting terkait pernikahannya dengan Ryle.
Kemampuan akting para bintang di film ini pun sudah tak perlu dipertanyakan karena jam terbang yang sudah tidak baru lagi.
Namun pilihan aksesoris dan baju dari karakter Lily Bloom sesekali terasa berlebihan dan tidak realistis. Namun penampilan nyentrik Blake tidak menutupi pelajaran yang bisa dipetik dari film ini.
Secara keseluruhan, Holopis.com memberikan nilai 7/10 untuk film ini.
Sobat Holopis sudah pada nonton belum?