JAKARTA – Pemuda Tani Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung swasembada pangan nasional.
Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 21-23 Februari 2025, mereka mengusung tema besar: Pangan Berdaulat, Indonesia Maju.
Ketua Pelaksana Rakernas II Pemuda Tani Indonesia, Bahtiar Sebayang, menegaskan bahwa Pemuda Tani siap menjadi garda terdepan dalam menggerakkan generasi muda untuk aktif di sektor pertanian.
“Swasembada pangan adalah langkah strategis menuju kedaulatan bangsa. Kami percaya dengan dukungan generasi muda yang inovatif, cita-cita ini akan terwujud,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Holopis.com, Senin (27/1).
Rakernas kali ini membahas berbagai program strategis, antara lain:
- Meningkatkan Minat Generasi Muda terhadap Pertanian: Melalui program edukasi dan pelatihan, Pemuda Tani Indonesia berkomitmen melahirkan petani muda yang kompeten dan berdaya saing.
2. Pemanfaatan Teknologi Pertanian Modern: Mendorong adopsi teknologi pertanian cerdas untuk meningkatkan produktivitas hasil tani.
3. Pengembangan Lumbung Pangan Desa: Bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membangun lumbung pangan yang mandiri.
4. Kemitraan dengan Pemerintah dan Swasta: Memperkuat kerja sama untuk mempercepat distribusi pupuk, benih unggul, dan akses pasar yang adil bagi petani.
Bahtiar yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang OKK Pemuda Tani Indonesia, menyatakan bahwa keterlibatan generasi muda dalam pertanian adalah kunci untuk memastikan ketahanan pangan bangsa.
“Pemuda Tani Indonesia siap memberikan dukungan penuh terhadap semua program pemerintahan pusat dan daerah,” tegasnya.
Rakernas ini diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis untuk pemerintah, termasuk percepatan pembangunan infrastruktur pertanian, optimalisasi lahan produktif, dan penyediaan akses permodalan bagi petani muda.
Dengan semangat gotong royong, Bahtiar yakin bahwa kedaulatan pangan bukan lagi mimpi, melainkan visi yang akan segera hadir untuk rakyat Indonesia.
“Peran dan sinergi antara pemerintah, organisasi kepemudaan, dan masyarakat adalah kunci menuju swasembada pangan yang berkelanjutan,” tambahnya.