JAKARTA – Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia mengungkap bahwa sebanyak 87,1 persen responden setuju dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah digiatkan oleh pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto sejak 6 Januari 2025.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa survei yang dilakukan pada 16-21 Januari ini menunjukkan bahwa 91,3 persen responden mengetahui program MBG.
Dari jumlah tersebut, 64,6 persen mengaku sangat puas dan puas dengan program ini.
Baca juga :
- RI Bakal Impor 2 Juta Sapi dalam 5 Tahun Tanpa Dana APBN
- Gen Z Dominasi Kepuasan Terhadap Kinerja Presiden Prabowo
- Kemenpora Dukung Kebijakan Efisiensi Anggaran Sesuai Arahan Presiden Prabowo
- Gencatan Senjata di Palestina, Prabowo : Kita Berharap ini Akan Bertahan
- Indonesia dan Malaysia Sepakati Penertiban Tenaga Kerja
“Approval Presiden Prabowo Subianto yang mengatakan puas sekitar 13,5%, yang mengatakan cukup puas 65,8%. Jadi total ada 79,3%,” kata Burhanuddin, dikutip dari kanal YouTube Indikator Politik Indonesia seperti dikutip Holopis.com, Senin (27/1).
Survei ini juga mengungkap bahwa mayoritas masyarakat percaya program MBG akan membantu pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia, dengan persentase sangat percaya dan percaya mencapai 76,9 persen.
Selain itu, sebanyak 78,4 persen responden meyakini program MBG dapat membantu mengatasi masalah stunting di Indonesia. Adapun masyarakat yang menilai program MBG cukup atau sangat baik dalam membantu meningkatkan kegiatan usaha kecil di masyarakat mencapai 74,2 persen.
Meskipun ada kritik terkait kecukupan nilai gizi dan penyelenggaraan yang bersih dari praktik korupsi, mayoritas warga tetap puas dengan pelaksanaan program yang sudah berjalan sejak 6 Januari 2025 lalu.
“Keterlibatan generasi muda dalam pertanian adalah kunci untuk memastikan ketahanan pangan bangsa. Pemuda Tani Indonesia siap memberikan dukungan penuh terhadap semua program pemerintahan pusat dan daerah,” tegasnya.
Program Makan Bergizi Gratis sangat erat kaitannya dengan isu-isu utama yang berkenaan langsung dengan kehidupan warga sehari-hari.
“Hampir separuh warga menilai bahwa program tersebut sebaiknya diberikan kepada seluruh anak di Indonesia (47,4%),” pungkas Indikator Politik Indonesia.