JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru saja menginstruksikan milier AS untuk melepaskan bom-bom seberat ratusan kilogram yang sebelumnya ditahan agar tidak dikirimkan ke Israel. Penahanan bom-bom tersebut sebelumnya dilakukan oleh mantan Presiden AS Joe Biden, sebagai sanksinya terhadap Israel yang terus menyerang Palestina.
Donald Trump mengatakan dengan santai bahwa bom tersebut sudah dibayar oleh Israel dan mereka sudah menunggu lama barang belanjaan mereka untuk dikirimkan.
“Kami melepaskannya, kami melepaskannya hari ini. Mereka akan memilikinya. Mereka membayarnya dan mereka sudah menunggu lama,” jelas Donald Trump, dikutip Holopis.com, Minggu (26/1).
Baca juga :
Sebelumnya, Joe Biden khawatir bom-bom tersebut akan digunakan untuk menyakiti masyarakat sipil khususnya di Rafah, Gaza selama perang Israel. Satu bom yang dibeli Israel memiliki berat 900 kilogram lebih, dan memiliki kekuatan untuk menembus beton dan logam tebal.
Karena berat dan bahannya, bom ini dapat menciptakan radius ledakan yang sangat luas.
Ketika ditanya mengapa Israel diberikan bom ketika gencatan senjata sudah dilakukan, Donald Trump menjawab dengan sederhana bahwa alasannya adalah karena Israel sudah membayar bom tersebut.
“Karena mereka membelinya,” jawab Donald Trump.
Perjanjian Pertukaran Sandera Terus Berlangsung
Sementara itu, perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel masih terus berlanjut. Pertukaran sandera pun terus dilakukan oleh kedua pihak. Kali ini, Hamas baru saja menyerahkan empat sandera tentara wanita Israel ke Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada Sabtu (25/1).
Israel juga melakukan yang sama dengan melepaskan 200 tahanan Palestina dari genggaman mereka.
Keempat sandera digiring ke podium di Kota Gaza di tengah kerumunan besar warga Palestina dan dikelilingi oleh puluhan anggota Hamas yang bersenjata.
Sekedar mengingatkan kembali, proses perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas sudah dimulai sejak hari Minggu (19/1). Gencatan senjata dimulai dengan kedua pihak saling bertukar sandera yang mereka tahan.