MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan penyelesaian vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 20.000 dosis terhadap hewan ternak sebelum bulan Ramadan.
Langkah ini diambil untuk mengendalikan penyebaran PMK yang mulai meningkat di beberapa kabupaten/kota di Sulsel.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking mengungkapkan, vaksinasi tahap pertama ini akan difokuskan pada tujuh daerah yang melaporkan kasus PMK terbanyak.
Baca juga :
- Dua Pria di Luwu Timur Diciduk Pasca Gasak 472 Tabung Gas Melon
- Penemuan Mayat Tanpa Kepala dan Lengan Hebohkan Warga Selayar
- Polemik Kapling Laut Terjadi di Makassar
- Persempit Penyebaran PMK, Dinas Peternakan Sulsel Siapkan 20.000 Dosis Vaksin
- Tiga Mahasiswa Unhas yang Hanyut di Maros Ditemukan Tewas
Tujuh daerah tersebut yaitu Gowa, Takalar, Sinjai, Makassar, Toraja Utara, Palopo, dan Bone.
“Kita harap vaksinasi 20.000 dosis ini bisa selesai sebelum bulan Ramadan karena biasanya peternak juga sedang ibadah. Jadi kita berusaha vaksinasi di bulan Ramadan selesai itu tahap satu,” kata Nurlina, Sabtu (25/1).
Kata dia, dosis vaksin yang disediakan berasal dari Kementerian Pertanian sebanyak 201.000 untuk satu tahun.
Namun vaksin itu diberikan secara bertahap. Saat ini, sudah ada 20.100 dosis yang diterima dari Kementerian Pertanian dan 2.500 dosis tambahan dari program Corporate Social Responsibility (CSR).
Dengan demikian, total vaksin yang akan didistribusikan mencapai 23.000 dosis. Vaksinasi ini menjadi langkah penting untuk mengatasi wabah PMK yang tercatat menyerang 1.533 ekor hewan ternak di Sulsel.
Dengan adanya vaksinasi, Pemprov Sulsel berharap dapat mengurangi penyebaran penyakit tersebut.
Nurlina menambahkan, alokasi vaksin dari pemerintah hanya mencakup 25 persen dari populasi ternak di Sulsel, yang mencapai sekitar 900.000 ekor.
Karena itu, pemerintah mengharapkan kemandirian peternak untuk vaksinasi secara mandiri.
“Sebanyak 200 ribu vaksin itu hanya men-cover 25 persen dari populasi target sehingga dibutuhkan kemandirian dari peternak atau pelaku pelaku usaha peternakan untuk melakukan vaksinasi karena tentu supporting dari negara cukup terbatas,” beber Nurlina.
Menurutnya kasus PMK ini terbilang kecil dibandingkan populasi ternak di Sulsel. Meski begitu, Nurlina berharap vaksinasi ini mampu menekan penyebaran di tujuh kabupaten terdampak.
Dia menjelaskan jumlah kasus 1.533 itu masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan angka populasi sapi yang mencapai 800 ribu ekor. Begitu pun dengan kambing yang mencapai 900 ribu ekor.
“Sebenarnya ini bukanlah wabah yang dalam artian bukanlah kasus yang sangat besar. Mudah-mudahan bisa di blok di 7 kabupaten kota itu saja dengan adanya vaksinasi,” katanya.