JAKARTA – Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva memperingatkan untuk tetap waspada terhadap tren inflasi tinggi yang kemungkinan masih akan terjadi di tahun 2025.
Dia mengakui, bahwa pembuat kebijakan global telah membuat kemajuan luar biasa dalam mengatasi inflasi tanpa menyebabkan resesi.
Namun bagi Georgieva, masalah inflasi ini belum berakhir. Ia lantas mengibaratkan inflasi seperti jin yang harus dikalahkan.
“Kepala jin ada di dalam botol, sebagian besar tubuh jin ada di dalam botol, seperti terjebak di sana, tetapi kaki-kakinya masih menggantung di luar,” kata Georgieva dalam pernyataannya, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (26/1).
Kondisi inflasi global meningkat cukup tinggi di awal 2021 setelah sebelumnya turun hingga 3,26 persen. Tercatat inflasi di awal 2021 mencapai 4,66 persen.
Kenaikan ini terjadi karena dampak dari keterlambatan rantai pasokan mulai berdampak lebih besar pada harga konsumen, lalu diperburuk perang Rusia-Ukraina.
Serangkaian masalah yang memperparah seperti kenaikan harga energi dan pangan, ketidakstabilan fiskal setelah pandemi, dan ketidakamanan konsumen diperkirakan menciptakan resesi global baru.
Inflasi global pada 2024 juga diperkirakan mencapai 5,76 persen. IMF menyebut, para pembuat kebijakan dunia ternyata mampu mengendalikan inflasi hingga akhir 2024.
Pada awal 2025, IMF memproyeksikan inflasi global akan turun menjadi 4,2 persen 2025 dan 3,5 persen 2026.