JAKARTA – Setiap tahun, tanggal 25 Januari menjadi hari yang spesial bagi Indonesia, karena kita memperingati Hari Gizi dan Pangan Nasional (HGN) atau Hari Gizi dan Makanan. Momentum ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan panggilan untuk masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya gizi seimbang dan konsumsi pangan yang bergizi.
Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, termasuk meningkatnya prevalensi obesitas dan masalah malnutrisi, peringatan ini menjadi sangat relevan.
Sejarah Hari Gizi Nasional
Hari Gizi Nasional memiliki akar sejarah yang kuat. Pertama kali diperingati pada tahun 1951, acara ini lahir dari keprihatinan atas masalah gizi buruk di Indonesia. Pendirian Sekolah Juru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) menjadi langkah awal dalam pengkaderan tenaga gizi di tanah air. Prof. Poorwo Soedarmo, yang dikenal sebagai pionir dalam bidang gizi di Indonesia, berperan penting dalam pembentukan lembaga ini, yang kini menjadi bagian dari Kementerian Kesehatan.
Baca juga :
- Hari Trenggiling Sedunia, 17 Februari : Begini Sejarah dan Tujuannya
- HUT Mohammad Husni Thamrin, Pahlawan yang Berjuang Menuju Kemerdekaan Indonesia
- Mohammad Husni Thamrin, Pejuang Nasional di Era Kolonial
- Robert Wolter Mongisidi, Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang Gugur di Usia 24 Tahun
- 14 Februari: Mengenang Perlawanan PETA Melawan Penjajahan
Dengan sejarah panjang ini, Hari Gizi Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi yang memadai, serta untuk mencegah masalah kesehatan seperti stunting dan malnutrisi.
Tema Tahun 2025: ‘Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat’
Peringatan HGN tahun 2025 mengusung tema ‘Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat.’ Tema ini menggambarkan urgensi untuk menerapkan pola makan yang sehat dan bergizi, khususnya bagi pertumbuhan dan perkembangan generasi muda. Selain itu, tema ini berfungsi sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit tidak menular yang sering kali muncul akibat pola makan yang tidak baik, terutama dalam konteks keluarga.
Masyarakat diajak untuk mengadopsi pola makan yang seimbang, guna menghindari berbagai masalah kesehatan kronis seperti stunting, diabetes, dan obesitas. Dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang, kita dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan jangka panjang individu dan keluarga.
Upaya Edukasi oleh Pemerintah
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, melaksanakan berbagai program edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi. Program-program ini tidak hanya ditujukan untuk orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak di sekolah, dengan harapan mereka dapat mengembangkan kebiasaan makan yang sehat sejak usia dini.
Salah satu inisiatif yang dijalankan saat ini di bawah pemerintahan Presiden Prabowo yang sejalan dengan hari ini adalah penerapan program makanan bergizi gratis di sekolah-sekolah.
Dengan memperkenalkan makanan sehat kepada anak-anak, diharapkan mereka dapat lebih memahami pentingnya gizi bagi pertumbuhan mereka dan membangun kebiasaan baik yang berkelanjutan.