JAKARTA – Kondisi jalur kereta di wilayah Grobogan tepatnya di KM 32+5/7 di antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug kembali amblas diterjang banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, padahal jalur tersebut baru saja diperbaiki kurang lebih sehari yang lalu.
“Baru sehari dipulihkan, jalur rel kereta api kembali tergerus derasnya arus luapan sungai Tuntang,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (25/1).
Baca juga :
- Update Penanganan Bencana 26 Januari : Banjir di Gunung Mas Hingga Puting Beliung di Lampung
- Banjir di Kabupaten Bima Berangsur Surut
- Banjir Grobogan: Jalur Rel Gubug-Karangjati Kembali Amblas
- BNPB Lakukan Operasi Modifikasi di Lampung dan Jawa Tengah
- Update Perkembangan dan Penanganan Bencana Hari Ini di Indonesia : Banjir di Grobogan Hingga Longsor di Poso
Abdul menjelaskan bahwa curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Grobogan dan hulu sungai Tuntang di Kabupaten Semarang pada hari Jumat (24/1) menjadi pemicu kejadian bencana susulan tersebut.
“Arus luapan sungai Tuntang yang cukup deras kembali mengoyak material batu krisak dan pondasi bantalan jalur rel kereta api tersebut,” ujarnya.
Berdasarkan laporan kronologi sementara, luapan air dari sungai Tuntang kembali menyentuh tanggul bantalan rel kereta api sekitar pukul 21.00 WIB. Aliran yang mulanya berupa rembesan air itu kemudian mengalami peningkatan debit dengan arus yang semakin deras pada kira-kira pukul 22.00 WIB.
“Tak lama setelah itu, bantalan rel yang sudah ditambal akhirnya benar-benar kehilangan kemampuan untuk menahan derasnya arus air dan kembali amblas,” terangnya.
Dengan kondisi tersebut, perjalanan kereta api untuk jalur Jakarta-Surabaya wilayah utara kembali terkendala. KAI DAOP IV Semarang kembali menutup jalur dan menerapkan rekayasa pola operasi dengan mengalihkan rute perjalanan kereta api memutar melalui jalur Brumbung-Gundih-Gambringan maupun jalur Brumbung-Solo-Surabaya.
Pihak KAI juga telah menjelaskan bahwa terdapat 11 perjalanan kereta api yang harus dialihkan atas kejadian tersebut.
Sebagai upaya penanganan darurat, jajaran forkopimda Kabupaten Grobogan segera bergerak cepat dengan kembali menggerakkan satgas penanganan banjir dipimpin oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan.
Sementara itu, berdasarkan perkembangan laporan tingkat elevasi dari Bendung Glapan sebagai pengatur debet air sungai Tuntang, tren debit air mengalami peningkatan secara signifikan. Adapun tingkat elevasi per hari Sabtu (25/1) pukul 00.00 WIB, berada pada angka 1970, dari ambang batas level tertinggi yakni 1905. Dari peningkatan tersebut, maka statusnya dinyatakan awas.