JAKARTA – Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat sejak beberapa waktu lalu mulai berangsur surut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, pemantauan di lokasi banjir pun mulau surut dan warga mulai membersihkan rumah mereka.
“Air berangsur surut dan tim gabungan bersama warga setempat bersama-sama membersihkan lumpur dan memulihkan kondisi lingkungan,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (25/1).
Abdul kemudian menjelaskan, banjir di Kabupaten Bima berdampak kepada 1.417 jiwa warga Kecamatan Belo.
“Selain itu, tercatat kerugian material pada 472 unit rumah warga, dan dua fasilitas pendidikan juga ikut terendam dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat makin meluas ke sejumlah wilayah pemukiman warga.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, seperti yang terjadi di Kabupaten Bima, ribuan warga terdampak bencana banjir.
“Di Kabupaten Bima, lebih dari 5.700 jiwa terkena dampak banjir bandang,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis (23/1).
Tak hanya di Kabupaten Bima, Abdul Muhari juga menyebut bahwa banjir masih terjadi di wilayah Kabupaten Dompu di Nusa Tenggara Barat.
“Sebanyak 50 KK terdampak banjir di Dompu yang telah terjadi sejak beberapa hari lalu,” ujarnya.