Puan juga menyoroti pentingnya kerja sama dalam bidang pertahanan, mengingat Indonesia dan Singapura telah memiliki Defence Cooperation Agreement (DCA).
“Saya mendorong kedua negara untuk memastikan perjanjian pertahanan untuk dilaksanakan secara efektif, dan dapat berkontribusi pada keamanan dan stabilitas kawasan,” ujarnya.
Hingga saat ini, Singapura sebagai mitra utama Indonesia masih menunjukkan peningkatan arus investasinya di Indonesia. Puan mengatakan diperlukan investasi asing dari berbagai negara, termasuk Singapura, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi (target 8%).
Di samping itu, Puan berharap adanya peningkatan kerja sama Indonesia dan Singapura dalam hal transisi energi ataupun pengembangan energi terbarukan terutama energi surya.
“Indonesia memiliki potensi besar terkait energi bersih seperti energi air, panas bumi, dan energi surya yang dapat menjadi bidang utama kerja sama kedua negara,” terang Puan.
Lebih lanjut, Puan mendorong lebih eratnya hubungan antar masyarakat termasuk generasi muda kedua negara.
“Saya harapkan keterlibatan Singapura dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui kerja sama pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, digitalisasi, dan pertukaran tenaga profesional,” ucapnya.
Puan pun menegaskan komitmen DPR untuk melanjutkan kerja sama dengan Parlemen Singapura.
“Sebagai negara bertetangga, tentunya perlu didorong agar para anggota parlemen kedua negara dapat saling mengenal lebih erat,” ujarnya.
Setelah bilateral meeting, Puan mengajak Seah Kian Peng melakukan tour building di Gedung Parlemen Indonesia.
Delegasi parlemen Singapura diajak berkeliling di Gedung Nusantara yang dikenal dengan sebutan Gedung Kura-kura dan melihat ruang sidang paripurna MPR/DPR/DPD RI.