JAKARTA – PT Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia), melakukan langkah inovatif dengan penyesuaian rute untuk 11 kapal penumpang di tahun 2025.
Menurut Sekretaris Perusahaan Pelni, Evan Eryanto, langkah ii dilakukan demi mengoptimalkan rute perjalanan dan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan kapal swasta.
“Seluruh penyesuaian rute ini telah diketahui dan disetujui oleh pemerintah, sebagaimana tercantum dalam kontrak penugasan kapal PSO untuk tahun anggaran 2025,” katanya dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Jumat (24/1).
Selain itu, Evan juga mengungkapkan beberapa faktor lainnya yaitu usia kapal yang sudah tua dan kebutuhan untuk menghadapi persaingan pasar.
“Tahun ini, KM Kelimutu, KM Umsini, dan KM Lawit sama-sama genap berusia 40 tahun. Secara operasional, KM Lawit masih sanggup menjalankan pelayaran lebih dari tujuh hari, sementara KM Kelimutu membutuhkan perhatian lebih. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk bertukar rute antara KM Lawit dan KM Kelimutu,” paparnya.
Selain itu, penyesuaian rute juga dilakukan terhadap kapal-kapal lainnya seperti KM Labobar, KM Nggapulu, KM Dorolonda, dan KM Tidar. Misalnya, KM Labobar yang memiliki kapasitas penumpang 3.000 pax akan menggantikan KM Nggapulu yang hanya mampu menampung 2.000 pax.
“Melihat tingginya permintaan penumpang di rute KM Nggapulu, kami memutuskan untuk menukar rute KM Labobar demi kenyamanan dan keselamatan penumpang,” tambah Evan.
Perubahan rute ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada penumpang. Dengan kapal-kapal yang lebih sesuai untuk masing-masing rute, penumpang dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan efisien.
Selain itu, perubahan rute juga diharapkan dapat mengurangi persaingan langsung dengan kapal swasta, sehingga PELNI dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas pelayanan.
Selain kapal penumpang, satu-satunya kapal Ro-Ro milik PELNI, KM Egon, juga mengalami perombakan rute. Perubahan rute ini mempertimbangkan faktor persaingan usaha yang cukup ketat dengan swasta di tahun lalu.
