JAKARTA – Kementrian Perdagangan dan Google Indonesia bahas kecerdasan buatan atau AI untuk mendukung UMKM di Indonesia.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengatakan, Google Indonesia telah memiliki Program Gemini Academy binaan Google Indonesia. Para binaan memiliki peluang besar untuk menjadi eksportir.
“Peluang pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Gemini melalui Gemini Academy sangat bagus. Saya melihat, pemanfaatan fitur kecerdasan buatan dapat digunakan Kemendag dalam aktivitas pelatihan, bimbingan teknis, atau sosialisasi kebijakan,” tuturnya, seperti dikutip Holopis, Jumat (24/1).
Secara langsung, fitur ini dapat mendukung baik Program UMKM BISA Ekspor maupun pengembangan UMKM nonekspor.
“Kolaborasi Kemendag dan Google Indonesia untuk mendukung Program UMKM BISA Ekspor melalui Program Gemini Academy cukup baik. Kemendag melihat pemanfaatan kecerdasan buatan melalui Gemini Academy dalam pelatihan, bimbingan teknis, dan sosialisasi kebijakan dapat mendukung Program UMKM BISA Ekspor,” terangnya.
Menurutnya, Gemini Academy juga dapat dimanfaatkan dalam pengembangan talenta Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemendag. Terlebih, dalam hal pendampingan ekspor atau peningkatan kapasitas ASN melalui Program AI Policy and Skilling Lab.
“Program ini dapat dikustomisasi untuk ASN pendamping UMKM di daerah dan ASN Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Di lain pihak, Google Indonesia mengapresiasi Kemendag dan menyampaikan dukungan terhadap program UMKM BISA Ekspor.
Google Indonesia berharap untuk dapat terus berkolaborasi dengan Kemendag dalam memajukan UMKM Indonesia. Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara dan Asia Pasifik sebagai lokasi Peluncuran Program Gemini Academy.
Rencananya peluncuran tersebut akan dilaksanakan di Bandung pada Februari 2025, program ini akan melibatkan sekitar seribu peserta dari lingkup mahasiswa, akademisi, UMKM, komunitas perusahaan rintisan (startup), serta komunitas gim lokal di Kota Bandung.