JAKARTA – Sinemaku Picture mengumumkan film terbaru mereka ‘Perayaan Mati Rasa’ yang dijadwalkan untuk tayang di seluruh bioskop tanah air pada 29 Januari mendatang. Jelang perilisannya, film ini telah diputar secara perdana dalam gala premiere yang digelar di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan pada Kamis (24/1) malam.
Umay Shahab selaku Sutradara mengatakan, film ‘Perayaan Mati Rasa’ sendiri mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat yakni kisah drama keluarga. Film ini banyak menyelipkan pesan manis sekaligus menyedihkan tidak hanya untuk orang tua tetapi juga dari segi anak dalam keluarga tersebut.
“Melalui film Perayaan Mati Rasa saya ingin bercerita lebih jujur. Cerita ini datang dari perasaan takut saya terhadap kehilangan orang tua,” ungkap Umay dalam konferensi pers.
Umay mampu membawa sisi kebahagiaan serta kesedihan datang secara bersamaan dan begitu apik. Film ini seolah mampu menggetarkan perasaan yang mendalam dari masing-masing anggota keluarga dengan perannya masing-masing.
Film ini mengangkat cerita keluarga yang berfokus pada hubungan dua orang adik kakak yakni Ian Antoro dan Uta Antoro. Keduanya secara tiba-tiba harus merasakan kehilangan yang begitu mendalam ketika harus ditinggalkan oleh salah satu orangtua mereka.
“Melalui karakter Ian dan Uta, kita akan melihat bagaimana perasaan kehilangan dari sudut pandang anak, dari kakak beradik yang menghadapi konflik internal mereka dan bagaimana keduanya melewati menjadi sebuah proses yang tidak mudah,” bebernya.
Ian dan Uta adalah kakak-beradik yang memiliki nasib berbeda. Ian, masih merintis karier musiknya bersama grup band indie bernama Midnight Serenade yang dibentuknya bersama Ray, Saka Wijaya, Dika Ardana. Sementara Uta adalah podcaster idola banyak anak muda, dengan ketenarannya dia dianugerahi sebuah penghargaan. Perbedaan itulah membuat hubungan kakak beradik ini sempat tidak baik-baik saja.
Ian yang merupakan anak pertama memiliki ekspektasi yang tinggi dalam meraih mimpinya sebagai anak band, hal ini membuatnya jauh dari keluarga. Beban Ian semakin berat saat dia kehilangan orang tuanya. Ian berusaha selalu kuat dan mengubur semua perasaannya hingga ia mati rasa.
Hubungan mereka kembali cair saat peristiwa kehilangan itu datang, keduanya merasa perlu untuk saling menguatkan satu sama lain.
‘Namun ada upaya untuk saling menguatkan, ketika mereka sebagai saudara hanya memiliki satu sama lain,” sambungnya
Film Perayaan Mati Rasa juga memberikan pendekatan yang berbeda dalam dunia film. Lewat film ini terciptalah band bernama Midnight Serenade yang beranggotakan Devano Danendra, Iqbal Ramadhan, Dul Jaelani, dan Randy Danistha.
Band yang menjadi bagian dari cerita film ini ternyata juga dapat dinikmati di dunia nyata. Mereka bahkan telah mengeluarkan beberapa single hingga video musik.
Midnight Serenade merupakan bentuk keseriusan para personilnya dan bukti bahwa apa yang dituangkan dalam film bisa disalurkan juga ke dunia nyata, alih-alih sekadar tempelan untuk kepentingan artistik di film.
Film ini dibintangi oleh sederet aktor dan aktris kenamaan tanah air seperti Iqbaal Ramadhan, Umay Shahab, Randy Danistha, Devano Danendra, Dul Jaelani, Unique Priscilla, Dwi Sasono, Lukman Sardi, Sadha Triyudha dan vokalis Priscilla Jamail.