JAKARTA – Tak terbantahkan lagi, Lionel Messi merupakan salah satu living legend di kancah sepak bola. Meski tak muda lagi, veteran 38 tahun itu masih memancarkan pamor yang luar biasa.
Terbukti, Messi masih menjadi andalan sekaligus tumpuan Inter Miami di kasta balbalan tertinggi Amerika Serikat, Major League Soccer sejak bergabung dari Paris Saint Germain (PSG) pada Juli 2023.
Di Timnas Argentina, Messi juga masih jadi harapan. Torehan terbesarnya tersaji saat eks mesin gol Barcelona memenangkan Piala Dunia 2022 yang kemudian mensejajarkannya dengan dua kapten Tim Tango yang juga menorehkan pencapaian serupa, Daniel Passarella (1978) dan Diego Maradona (1986).
Sukses Messi, baik di level klub maupun timnas, tentunya tak lepas dari sikap profesionalitas yang tinggi. Namun, belum lama ini, La Pulga dituding justru kurang profesionalisme bahkan kurang pendidikan. Apa yang terjadi?
Ini berawal saat Inter Miami bentrok kontra tim Meksiko, Club America, pada Minggu (19/1). Pertandingan dimenangkan tim Inter Miami. Ini merupakan kemenangan pertama Javier Mascherano sebagai pelatih anyar Inter Miami.
Momen yang membuat Messi jadi sasaran tatkala ia mencetak gol pertamanya di tahun 2025. La Pulga tertangkap kamera tengah memprovokasi fans Meksiko lewat gestur yang seolah-olah memamerkan kalau negaranya memenangkan tiga Piala Dunia.
Usai duel, Adolfo Bautista, legenda Timnas Meksiko, kontan merespons. Lewat Instagram-nya, Bautista membombardir Messi dengan kritikan.
“Saya mengagumi Anda sebagai pemain. Tetapi, menghina negara saya menunjukkan kurangnya profesionalisme dan pendidikan,” tulis Bautista.
Tak hanya Bautista, reaksi serupa tentunya juga dilontarkan rakyat Meksiko. Sekadar informasi, Argentina dan Meksiko kerap bersua di level Internasional. Ketika Maradona memimpin Argentina memenangkan Piala Dunia 1986, juga di Meksiko.