JAKARTA – Petugas hingga saat ini masih terus melakukan pencarian terhadap korban longsor yang terjadi di dua lokasi yang ada di Pulau Bali sejak Minggu (19/1).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, petugas telah berhasil evakuasi empat korban meninggal dunia akibat longsor.
“Sedikitnya delapan warga menjadi korban dalam kejadian bencana tanah longsor di dua lokasi di Pulau Bali selama dua hari,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Selasa (21/1).
Untuk lokasi longsor pertama adalah di Kabupaten Klungkung dan yang kedua di Kota Denpasar.
Dalam laporan yang diterima Abdul, peristiwa tanah longsor di Kabupaten Klungkung menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 1 dalam pencarian dan 4 lainnya harus mendapatkan perawatan intensif karena mengalami luka.
Peristiwa nahas itu terjadi di Desa Pikat, Kecamatan Dawan pada Minggu (19/1). Di mana sebuah pondok tertimpa bebatuan besar hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Klungkung, Basarnas, TNI, Polri, PMI dan warga setempat berupaya mencari korban yang masih dinyatakan hilang sesaat setelah kejadian.
“Pencarian itu kemudian dihentikan karena faktor cuaca ditambah medan yang cukup curam dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan,” ujarnya.
Upaya pencarian korban kemudian dilanjutkan dan membuahkan hasil. Dari hasil pencarian dan pertolongan tersebut, maka jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi empat orang.
Peristiwa tanah longsor berikutnya terjadi di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar pada Senin (20/1). Pada kejadian itu, sebanyak 4 warga meninggal dunia, 1 dinyatakan hilang dan 3 lainnya luka-luka.
Berdasarkan laporan visual, material tanah longsor dari atas tebing menimbun rumah yang ditinggali para korban. Dari hasil kaji cepat, sebanyak lima rumah rusak terdampak.
Tim gabungan dari BPBD Kota Denpasar bersama Basarnas, Tagana, TNI, Polri, PMI, relawan dan masyarakat berupaya melakukan operasi pencarian dan pertolongan. Para korban luka segera dilarikan ke Rumah Sakit Surya Usadha.
Sementara itu, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan disertai petir masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Bali. Kondisi cuaca itu dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.