JAKARTA – Kepala Detasemen Khusus 88 (Densus 88 Anti Teror) Mabes Polri, Irjen Pol Sentot Prasetyo menulis buku berjudul “JI The Untold Story : Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah”. Buku tersebut merupakan tindak lanjut dari support system pemerintah terhadap tekad besar para amir dan anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang membubarkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
“Mereka memilih untuk beradaptasi dengan pendekatan yang fleksibel, menekankan pada penerapan ajaran Islam dalam lingkup yang bisa mereka kendalikan, tanpa memaksakan agenda yang tidak realistis atau malah menimbulkan kerusakan,” kata Kadensus 88 Irjen Pol Sentot dalam catatannya yang dikutip Holopis.com, Senin (20/1/2025).
Diterangkan oleh Kadensus, bahwa para pengikut JI memang memiliki agenda utama yakni mendirikan negara Islam (Daulah Islamiyah) di Indonesia. Sebab, negara Islam tersebut merupakan cita-cita mereka.
Hanya saja, sepanjang perjalanan dari 1 Januari 1993 hingga 30 Juni 2024, mereka mulai menyadari bahwa misi dan perjuangan mereka ternyata tidak relevan. Apalagi selama kurang lebih 31 tahun dan 6 bulan tersebut, banyak kerusakan yang justru ditimbulkan dari perjuangan mereka untuk mendirikan negara Islam itu.
“Mereka mengakui bahwa upaya mendirikan negara Islam yang pernag mereka perjuangkan selama ini tidak sejalan dengan kondisi masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” terangnya.
Oleh sebab itu, kesadaran kolektif ini pun akhirnya membawa mereka untuk merefleksi dan mengevaluasi kembali apakah cara-cara radikal dan teror yang selama ini menjadi bagian dari kegiatan amaliyah masih perlu dilanjutkan atau tidak.
“Bagi JI saat ini, daripada memaksakan berdirinya negara Islam yang bertentangan dengan realitas sosial-politik Indonesia, lebih baik fokus untuk memperkuat ajaran Islam di tingkat individu dan komunitas sesuai kapasitas masing-masing,” tandas Kadensus.
Oleh sebab itulah, pemerintah melalui Densus 88 AT Polri perlu merilis buku yang bermuatan tentang sejarah perjalanan Jemaah Islamiah hingga akhirnya mereka resmi membubarkan diri.
Lomba Resensi
Untuk menindaklanjuti pembubaraan Jemaah Islamiyah serta terbitnya buku “JI The Untold Story : Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah” tersebut, Kadensus 88 AT Mabes Polri Irjen Pol Sentot Prasetyo mengajak masyarakat untuk mengikuti ajang lomba menulis ulasan atau penilaian terhadap buku karyanya itu.
Durasi lomba akan dimulai pada 24 Januari – 24 Februari 2025. Salah satu benefit dari 3 (tiga) karya terbaik akan dimuat di media nasional. Pengumuman pemenang akan disampaikan pada tanggal 3 Maret 2025.
Selain itu, pemenang lomba akan mendapatkan yang tunai jutaan rupiah serta voucher dari Gramedia.
Detail Lomba :
1. Syarat dan Ketentuan Lomba :
– Lomba ini terbuka untuk pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
– Wajib memiliki buku “JI The Untold Story: Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah.
– Belum pernah dipublikasi di media mana pun.
– Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan asyik.
2. Teknis Penulisan :
– Ditulis dalam format Microsoft Word, font Times New Roman / Arial, (ukuran font) 12 pt, spasi 1,5, margin normal.
– Panjang resensi minimal 500 kata dan maksimal 1.500 kata.
– Wajib mencantumkan ; identitas buku (judul, penulis, penerbit dan tahun terbit), sinopsis singkat buku, dan opini tentang buku.
– Menyertakan biodata singkat di akhir tulisan.
3. Poin Penilaian :
– Orientasi.
– Kedalaman ulasan.
– Kemanfaatan atay memiliki nilai edukasi (pengaruh positif).
4. Hadiah :
– Juara 1 ; uang tunai Rp 2.500.000 + voucher Gramedia senilai Rp 500.000,
– Juara 2 ; uang tunai Rp 2.000.000 + voucher Gramedia senilai Rp 500.000,
– Juara 3 ; uang tunai Rp 1.500.000 + voucher Gramedia senilai Rp 500.000,
– Juara harapan untuk 5 orang terbaik ; uang tunai senilai Rp 500.000.