JAKARTA – Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin baru saja melakukan sebuah kunjungan kehormatan atau courtesy call terhadap Menteri pertahanan Malaysia, Yang Mulia Dato’ Seri Mohamed Khaled Nordin di Kantor Kementerian Pertahanan Malaysia di Kuala Lumpur, pada hari Senin (20/1).
Kedatangan Sjafrie di kantor Menhan Malaysia dilakukan demi menguatkan hubungan kedua negara tetangga, serta menegaskan kembali komitmen Indonesia dan Malaysia untuk memperkuat kerjasama dalam bidang pertahanan melalui inisiatif strategis.
Menhan RI juga membawa pesan khusus dari Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya kolaborasi erat guna mengembangkan relasi bilateral antara Indonesia dan Malaysia sebagai negara tetangga.
Indonesia dan Malaysia sama-sama sepakat untuk merumuskan sistem kolaborasi komprehensif dalam bidang teknologi pertahanan, dan memanfaatkan potensi industri kedua negara. Pertemuan ini juga mendukung keputusan dalam forum multilateral ADMM+.
“Kami sepakat merumuskan sistem kolaborasi komprehensif di bidang teknologi pertahanan dengan memanfaatkan potensi industri masing-masing,” demikian disampaikan Menhan Sjafrie, dikutip Holopis.com, Senin (20/1).
Malaysia adalah negara serumpun dengan Indonesia yang memang memiliki hubungan khusus, seperti misalnya di bidang pertahanan. Tak hanya itu, Indonesia dan Malaysia juga bekerja sama dalam bidang-bidang lainnya seperti pendidikan, intelijen, perdagangan, industri pertahanan, energi, dan lainnya.
Sjafrie kemudian mengungkapkan bahwa Indonesia berharap agar kerja sama dalam beberapa bidang dengan Malaysia akan semakin erat, dan juga kuat.
“Indonesia berharap dapat menjalin kerja sama lebih erat lagi di bidang pertahanan, intelijen, industri pertahanan, dan pendidikan yang lebih kuat dengan Malaysia,” lanjutnya.
Malaysia serta Indonesia juga mendorong pengembangan ASEAN Defence Industry Collaboration (ADIC) untuk simpul strategis dalam mewujudkan kolaborasi yang terstruktur serta berkelanjutan.
Sebagai informasi Sobat Holopis, ADIC dibentuk untuk membuat sebuah platform alat pertahanan dan persenjataan yang bisa digunakan bersama untuk biaya yang rendah,
Negara-negara ASEAN yang terlibat dalam ADIC adalah negara-negara yang memiliki kapabilitas militer serta industri pertahanan yang memumpuni.