JAKARTA – Bencana banjir telah merendam ratusan rumah warga yang ada di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan sejak beberapa hari lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, banjir di Kabupaten Luwu Utara disebabkan oleh jebolnya tanggul.
“Kondisi itu akibat peningkatan debit air sungai yang dipicu curah hujan tinggi,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (18/1).
Abdul menjelaskan bahwa banjir di Luwu Utara itu berdampak kepada 177 unit rumah dan sejumlah fasilitas publik lainnya.
Kerugian materil lainnya akibat banjir meliputi tiga unit fasilitas ibadah, dua unit fasilitas pendidikan, satu unit fasilitas kesehatan dan kantor desa, 229 hektar lahan pertanian, 164 hektar lahan perkebunan dan 13 hektar lahan persawahan terdampak,” jelasnya.
Abdul Muhari kemudian mengimbau untuk pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana banjir susulan.
“Diharapkan turut mempersiapkan rencana evakuasi mulai dari tinggal keluarga hingga komunitas serta mempersiapkan kebutuhan darurat seperti obat-obatan, makanan, air dan sebagainya,” ujarnya.
“Pemerintah daerah diimbau untuk memperhatikan kondisi peralatan, melakukan pemantauan pada wilayah dengan risiko tinggi bencana,” lanjutnya.