Sabtu, 18 Januari 2025
Holopis.comNewsRagamPrabowo Gelisah Banyak Anak Belum Dapat Makan Bergizi Gratis

Prabowo Gelisah Banyak Anak Belum Dapat Makan Bergizi Gratis

JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, bahwa Presiden Prabowo Subianto gelisah karena masih banyak anak-anak Indonesia yang belum mendapat makan bergizi gratis.

Hal itu disampaikan Dadan usai mengikuti rapat terbatas bersama sejumlah menteri dan Presiden Prabowo terkait program makan bergizi gratis (MBG) di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat (17/1).

Atas kegelisahan itu, Prabowo mengumpulkan jajaran menteri dan kepala lembaga terkait guna membahas ihwal percepatan program, sehingga program MBG itu bisa menjangkau lebih banyak penerima manfaat.

“Satu hal yang paling membuat Bapak Presiden ingin melakukan percepatan, karena beliau sangat concern dengan tuntutan anak-anak yang belum kebahagiaan makan bergizi,” kata Dadan, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (17/1).

Dia menyampaikan, bahwa kegelisahan Prabowo semakin bertambah seiring dengan banyaknya laporan anak-anak yang bilang ke orang tuanya belum menerima makan bergizi gratis.

“Jadi ini satu hal yang mengusik kalbu beliau sehingga kami dikumpulkan untuk melakukan proses percepatan-percepatan yang perlu dilakukan,” ujarnya.

Adapun demi percepatan itu, seluruh pihak lintas sektor sepakat untuk mendukung maupun mengeluarkan peraturan yang mendukung percepatan penetrasi program MBG, termasuk rencana penambahan anggaran.

Adapun rencana penambahan anggaran bakal dilakukan sekitar Rp100 triliun pada September 2025 untuk menjangkau 82,9 juta penerima.

“Sehingga di akhir 2025, 82,9 juta itu bisa segera mendapatkan manfaat. Itu artinya, pasti beliau sedang memikirkan tambahan anggaran,” ujarnya.

“Kalau hitungan Badan Gizi Nasional, kalau tambahan itu terjadi di September, sebetulnya Rp 100 triliun suudah cukup untuk memberi makan 82,9 juta,” jelasnya.

Sebagai informasi, pemerintah menganggarkan anggaran makan bergizi Rp 71 triliun tahun ini. Alokasi anggaran itu diklaim sudah mencukupi untuk membiayai 17,5 juta penerima manfaat.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral