JAKARTA – Perjanjian gencatan senjata memang sudah resmi didapatkan antara Israel dan Hamas, namun tampaknya pasukan militer Israel masih melakukan serangan terhadap warga Palestina. Setidaknya sebanyak 113 warga Palestina meninggal dunia termasuk 28 anak-anak dan 31 wanita karena serangan Israel.
“113 warga Palestina meninggal dunia termasuk 28 anak-anak dan 31 wanita dalam serangan Israel di Gaza, sejak pengumuman gencatan senjata yang akan mulai pada Minggu,” demikian disampaikan Pertahanan Sipil Gaza, dikutip Holopis.com, Jum’at (17/1).
Sebagai informasi, sejauh ini pasukan militer Israel sudah membunuh setidaknya sebanyak 46.788 warga Palestina, sejak 7 Oktober 2023. Sementara pasukan Hamas sudah membunuh setidaknya 1.139 warga Israel.
Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, Hamas dan Israel akhirnya sudah mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata di Gaza. Kabar ini pun langsung membuat banyak pihak senang dan lega setelah perang ini berlangsung selama lebih dari satu tahun dan emakan puluhan ribu korban.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan bahwa gencatan senjata ini akan mulai berlaku pada hari Minggu (19/1).
Ia juga berterima kasih kepada berbagai pihak yang memiliki kontribusi terhadap perjanjian ini.
“Banyak berterimakasih dengan saudara-saudara dan kerjasama tim dari Mesir dan Menteri Hassan Al Rashad yang berkontribusi dan kerja keras dalam kerja sama dengan saudara-saudara Qatar mereka untuk mendapatkan persetujuan ini,” kata Perdana Menteri Sheikh Mohammed, dikutip Holopis.com.
Sementara itu Sobat Holopis, nantinya fase pertama gencatan senjata ini akan berlangsung selama 42 hari. Pasukan Israel akan ditarik dan jauh dari area yang banyak masyarakat. Nantinya juga akan dilakukan pengembalian para sandera dan pertukaran sandera
Sebelumnya, iming-iming gencatan senjata akan terjadi pada minggu ini sudah diumumkan oleh Amerika Serikat. Joe Biden dikabarkan juga sudah berbicara lewat telfon dengan PM Israel Benjamin Netanyahu terkait desakan gencatan senjata.
Hamas mengatakan bahwa perjanjian gencatan senjata ini adalah sebuah pencapaian bagi rakyat Palestina dan merupakan sebuah titik balik.