JAKARTA – Bencana erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara membuat kondisi sejumlah warga menjadi panik dan melakukan evakuasi mandiri.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, setidaknya ada sebanyak 120 warga desa mengungsi sementara.
“Warga pindah ke Pos Pengungsian di Gereja Tongotesungi di Desa Akesibu Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (17/1).
Hal ini dilakukan sebagai respon kesiapsiagaan masyarakat atas kenaikan status level Gunungapi Ibu ke level IV ‘Awas’ sejak Rabu (15/1) lalu.
Abdul menjelaskan bahwa tinggi kolom letusan teramati ± 1500 m di atas puncak (± 2825 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 98 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi mengeluarkan rekomendasi perluasan kawasan rawan bencana Gunungapi Ibu yaitu dalam radius 5 km dan sektoral 6 km dari bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunungapi Ibu.
Sementara itu, perluasan sektoral ancaman lahar dan lava pijar yang direkomendasikan oleh PGA Ibu meliputi enam (6) desa di Kecamatan Tabaru antara lain: Desa Sangaji Nyeku, Desa Sosangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke.
Abdul kemudian memastikan bahwa BPBD Halmahera Barat bersama pemerintah daerah setempat terus melakukan upaya kesiapsiagaan berupa pembagian masker kepada masyarakat serta mempersiapkan titik pengungsian sementara.
Terdapat lima titik pengungsian yang telah siap digunakan untuk menampung hingga 3.000 pengungsi antara lain di:
1. Gereja Tongotesungi Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.
2. Gereja Tua Gemih Sion, Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.
3. SMKS Anak Negeri, Jl.Bionuri Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.
4. Kantor Desa Tongute Sungi, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.
5. SD Inpres 18, Jl. Bionuri Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.
Dari lima titik pengungsian tersebut, satu titik telah terisi yaitu di Gereja Tongotesungi. Di lokasi ini terdapat 63 KK atau 120 jiwa pengungsi yang terdiri dari 46 anak, 11 balita, 21 lansia, 42 dewasa. Para pengungsi berasal dari Desa Sangaji Nyeku, Tuguis, Togoreba Sungi, Soasangaji, Borona, dan Todoke.