Kamis, 16 Januari 2025

IHSG Dibuka Menguat, Terdongkrak Keputusan BI Turunkan Suku Bunga

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (16/1), dengan kenaikan sebesar 85,61 poin atau setara dengan menguat 1,21 persen ke level 7.165 pada menit-menit awal perdagangan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, volume transaksi saham yang tercatat mencapai 1,13 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp1,58 triliun. Adapun frekuensi yang terjadi tercatat sebanyak 99.432 kali.

Seiring dengan IHSG yang dibuka menguat, tren perdagangan saham juga didominasi oleh tren positif, dimana sebanyak 244 saham menguat, dan 89 saham melemah. Sementara 215 saham lainnya tidak bergerak alias stagnan.

Adapun sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global, dan dalam negeri. Data Ekonomi terbaru, inflasi inti di AS mereda dan berhasil menjaga prospek pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) tahun 2025 ini.

Baca Juga :  IHSG Ditutup Perkasa Usai BI Tahan Suku Bunga

Inflasi Harga Konsumen inti AS untuk Desember yang hanya naik sedikit dan lebih lemah dari proyeksi sebelumnya, sehingga menghidupkan kembali spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Kemudian dari dalam negeri juga tak jauh dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang secara tak terduga memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 Bps menjadi 5,75 persen, mengingat pasar sempat berasumsi BI akan menahan suku bunga di level 6,0 persen.

BI Pangkas Suku Bunga Acuan

Diberitakan Holopis.com sebelumnya, BI memutuskan memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) dari yang sebelumnya di level 6 persen, menjadi berada di level 5,75 persen pada Januari 2025.

Baca Juga :  IHSG Awal Pekan Ini Berpeluang Lanjutkan Tren Penguatan

“Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 5,75 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (15/1).

Seiring dengan pemangkasan BI-Rate, BI juga memutuskan memangkas suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi di level 6,5 persen.

Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026, yang terkendali dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen, atau 1,5-3,5 persen.

“Serta terjaganya nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental untuk pengendalian inflasi dengan sasarannya dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” tutur Perry.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral