Rabu, 15 Januari 2025

Luhut Targetkan Family Office Mulai Dibentuk Bulan Depan

JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan menargetkan pembentukan family office atau kantor keluarga mulai dilakukan pada Februari 2025 bulan depan.

Luhut mengaku telah menyampaikan ihwal rencana pembentukan family office tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk ihwal potensi keuntungan yang bisa didapat Indonesia.

“Presiden sudah setuju mengenai hal itu (family office). Kita mau cepat,” kata Luhut dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (15/1).

Dia juga menyampaikan, bahwa rencana pembentukan family office tersebut sudah cukup matang berkat studi yang telah dilakukan sejak lama.

“Kalau ketemu presiden, saya berusul bulan depan kita jadikan, kita sudah studi kok, sudah lama kita studi,” ujarnya.

Baca Juga :  Budi Karya Sumadi Luncurkan Buku Biografi ‘BKS: Dari Underdog Jadi Menteri’

Luhut mengatakan, Indonesia sudah tertinggal dari Malaysia yang sudah lebih dulu membangun family office pada September 2024.

Mengutip laman resmi British Malaysian Chamber of Commerce Berhad (BMCC) atau Kadin Malaysia, pemerintah Malaysia menyiapkan sederet insentif untuk family office

Pertama, yakni pengecualian pajak. Dimana Pemerintah menawarkan tarif pajak 0 persen atas pendapatan yang dihasilkan oleh SFO (single family office) dari investasi yang memenuhi syarat untuk jangka waktu hingga 20 tahun.

Investasi tersebut dapat berupa aset keuangan, ekuitas swasta, dan real estate. Insentif ini secara signifikan akan menurunkan biaya operasional.

Kedua yakni terkait struktur investasi yang fleksibel. Sebab, lingkungan regulasi memungkinkan SFO untuk berinvestasi dalam spektrum aset yang luas, memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk mengelola portofolio investasi yang terdiversifikasi secara efektif.

Baca Juga :  Luhut Siap Penuhi Tantangan Haris dan Fatia Hari Ini

Ketiga, perlindungan aset dan kerahasiaan. Kerangka hukum Malaysia memastikan perlindungan aset yang kuat melalui struktur perwalian dan warisan, menawarkan tingkat kerahasiaan yang tinggi-faktor penting bagi UHNWIs.

Meski demikian, Luhut memastikan, pemerintah Indonesia tidak mau kalah dengan Malaysia. Bahkan ia menegaskan pemerintah siap bersaing dengan memberikan insentif yang lebih kompetitif dari Malaysia.

“Kita tidak mau kalah dengan negara tetangga kita. Mereka Malaysia kasih insentif yang sangat kompetitif. Kalau kita harus lebih kompetitif,” kata Luhut.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral