JAKARTA – Ukuran penis atau yang secara satir disebut ‘Joni’ masih dipandang sebagai tolok ukur dalam menentukan kepuasan wanita dalam berhubungan seksual.

Terdapat pandangan, bahwa semakin besar ukuran penis maka semakin mudah wanita mencapai kepuasan seksual. Pandangan ini tentu menjadi momok. Sebab tak semua pria memiliki ukuran penis besar.

Sehingga tak heran bila banyak pria yang memilih jalan pintas dengan melakukan operasi demi memperbesar ukuran penis mereka.

Namun perlu Sobat Holopis ketahui, pandangan mengenai ukuran penis yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan wanita dalam menjalin hubungan intim tidak sepenuhnya benar.

Menurut sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Universitas Kent, disebutkan bahwa wanita tidak terlalu fokus pada ukuran penis untuk menentukan kepuasan mereka saat bercinta.

Baca Juga :  Posisi Seks Hot Doggy, Bikin Pasangan Kangen Seharian

Studi tersebut dilakukan dengan menggunakan 265 sextoys berbentuk penis, dengan berbagai ukuran, bahan, harga serta ulasan. Dari studi tersebut didapati bahwa ukuran sextoys yang lebih besar tidak selalu menghasilkan kepuasan yang lebih baik ketika dipakai oleh wanita.

Kemudian dalam Journal of Sex Research juga disebutkan, bahwa ukuran penis yang paling disukai oleh wanita memiliki ukuran rata-rata 4,85 inci atau sekitar hampir 11 cm.

Untuk memberikan konteks, sebuah studi tahun 2015 yang melibatkan lebih dari 15.000 pria menemukan bahwa panjang rata-rata penis yang ereksi adalah sekitar 4,59 inci atau setara 11 cm.

Pun dalam penelitian ini, panjang mainan seks jauh lebih besar dari rata-rata penis, yakni berukuran 7,07 inci atau setara 17,78 cm. Namun perbedaan panjang ini bukan faktor utama untuk menggambarkan popularitas sextoys.

Baca Juga :  Istrimu Ngebet Berhubungan Seks Ketika Hamil, Gak Usah Khawatir! Pakai Gaya Ini

Sebagai perbandingan, panjang rata-rata penis saat ereksi adalah sekitar 5,16 inci atau setara 12,7cm. Namun, para peneliti memang menunjukkan bahwa mereka hanya menggunakan satu ukuran penis rata-rata untuk membandingkan temuan mereka.

“Kami menyadari penelitian ini sendiri mungkin tidak akurat mengingat banyak kesulitan metodologis dalam menentukan ukuran penis rata-rata sehingga beberapa kehati-hatian mungkin diperlukan ketika mempertimbangkan hasil yang disajikan jika membandingkan sampel kami dengan ukuran asli,” jelas para peneliti.