ACEH – Video memperlihatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Kota Subulussalam, Aceh yang mendapat sumbangan kertas HVS dari warga, viral di media sosial.
Video yang diunggah oleh akun @alimbako.official pada hari Senin (13/1) itu pun menuai beragam komentar dari netizen, pasalnya sangat miris melihat sebuah lembaga negara sampai harus menerima sumbangan berupa kertas HVS oleh warga dikarenakan dikabarkan telah kehabisan kertas untuk mencetak KK dan Akta Kelahiran warga.
Dalam video diketahui bahwa proses pencetakan KK dan Akta Kelahiran warga sudah terhenti total sejak Senin (13/1) dengan alasan kehabisan kertas.
“Kertas untuk cetak KK dan akta kosong, YARA sumbang kertas HVS ke Disdukcapil,” tulis keterangan dalam video tersebut seperti dikutip oleh Holopis.com.
Warga melalui Yayasan Advokasi Rakyat Aceh akhirnya menyumbangkan kertas HVS setelah menyoroti kondisi keuangan daerah saat ini, yang mengakibatkan kertas HVS di pelayanan publik tersebut kosong.
“Kita mendapat kabar terkait kekosongan kertas HVS di Disdukcapil Kota Subulussalam yang mengakibatkan layanan kepengurusan cetak Kartu Keluarga dan akta tersendat akibat kekosongan kertas HVS,” ujar Ketua YARA Perwakilan Kota Subulussalam Edi Sahputra Bako.
Di dalam video tersebut juga perwakilan YARA tersebut memastikan bahwa kertas HVS harusnya ditanggung oleh Pemda setempat, namun setelah diajukan pengajuan pengadaan HVS belum ada dana dari Pemda untuk Disdukcapil Kota Subulussalam.
Sementara itu, Kabid Pendaftaran Penduduk Alponso Sembiring S.Kom sebagai pihak Disdukcapil yang menerima donasi kertas tersebut membenarkan kekosongan kertas HVS yang dialami Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) tempat ia bertugas saat ini.
“Iya benar, hari ini kertas HVS kita sedang kosong,” jawab Alponso.
Beragam komentar netizen pun membanjiri unggahan video tersebut, beberaa di antara mereka tidak percaya bahwa sekelas Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil bisa kehabisan kertas kosong.
“Sekelas dukcapil kosong kertas??” komentar akun @gagastarucap.
“Blangko/kertas habis yang sebenarnya harus dipahami itu ‘petugas lagi males ngerjain’ atau ‘petugas butuh uang pelicin’,” ujar akun @mockingjacks_.
“Dikemanain anggarannya woii,” kata akun @egil_a594f.
@