Selasa, 14 Januari 2025

Investor Asing Respon Positif Bursa Karbon RI

JAKARTA – Bursa Karbon Indonesia, atau IDXCarbon, mengonfirmasi bahwa perdagangan carbon credit dengan pihak asing yang direncanakan dimulai pada 20 Januari 2025 mendapat sambutan positif dari pelaku pasar.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 21 Tahun 2022, yang mengatur mekanisme otorisasi carbon credit oleh Menteri untuk diperdagangkan ke pihak asing.

“Dibukanya pasar internasional untuk pertama kalinya ini disambut positif dengan antusiasme yang tinggi dari berbagai pihak. Kami menerima banyak pertanyaan, baik dari media asing maupun calon pembeli asing. Namun, untuk transaksi konkret masih harus kita lihat dalam beberapa waktu ke depan,” kata Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (13/1).

Baca Juga :  Bursa Saham Sepekan, Investor Asing Catatkan Outflow Rp3,69 Triliun

Menurut Jeffrey, saat ini Kementerian Lingkungan Hidup tengah memproses pemberian otorisasi. Namun, volume yang akan tersedia untuk perdagangan belum dapat dipastikan.

“Indikasi proyek yang akan diberikan otorisasi adalah proyek milik grup PLN yang telah tercatat di Sistem Registri Nasional (SRN) dan IDXCarbon,” jelasnya.

Di awal tahun 2025, IDXCarbon mencatat tambahan tiga proyek Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK), menambah jumlah unit karbon yang tersedia. Jeffrey lantas merinci proyek-proyek tersebut, antara lain:

  1. Proyek PT PLN Indonesia Power: Pengoperasian PLTGU Priok Blok 4 berbahan bakar gas bumi dengan pengurangan emisi sebesar 763.653 tCO2e untuk tahun vintage 2021.
  2. Proyek Konversi PLTGU Grati Blok 2: Mengubah pembangkit dari single cycle menjadi combined cycle (Add On), dengan pengurangan emisi sebesar 407.390 tCO2e untuk tahun vintage 2021.
  3. Proyek PLTGU Muara Tawar Blok 2: Konversi yang dikelola oleh PT PLN Nusantara Power, mencatat pengurangan emisi sebesar 30.000 tCO2e untuk tahun vintage 2023.
Baca Juga :  IHSG Dibuka Menguat 0,19 persen, Nilai Transaksi Langsung Capai Rp 197,56 miliar

Dengan perkembangan ini, perdagangan carbon credit di Indonesia diharapkan terus berkembang, sekaligus menarik lebih banyak investor asing.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral