SUMENEP – Seorang pria berpakaian ala Ustadz diduga minta uang secara paksa dengan mencatut sebagai keturunan kiai Usymuni, Pesantren Terate, Pandian, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Modusnya, pria tersebut keliling ke toko-toko Madura untuk minta sumbangan amal dan memberikan doa penglaris.
Mirisnya, jika pemilik toko tak memberikan uang sesuai permintaannya, yang bersangkutan akan memaksanya hingga diberikan.
Salah satu korban mengaku, pelaku mendatangi tokonya dua kali, pertama korban memberinya Rp50 ribu. Namun, pelaku meminta lagi Rp100 ribu.
Kali kedua, pelaku mendatangi tokonya dengan berdalih doa penglaris. Pelaku meminta bayaran Rp1 juta.
“Saya sempat bersitegang dengan dia. Tapi, akhirnya saya ngasih uang Rp100 ribu sambil mengusirnya dan mencacinya,” ucap Taufik Ja’far dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (11/1).
Kabar ini akhirnya sampai ke telinga keluarga besar Pesantren Terate sampai akhirnya memberikan klarifikasi ke publik.
“Mohon bantu sebarkan. Jika menemukan pria ini dan mengaku keluarga besar Ponpes Terate, Pandian, Sumenep. Jangan percaya dan membantu orang ini. Kalau bisa langsung ditangkap dan antarkan ke Polsek terdekat agar tidak menjelekkan nama Pondok Pesantren Terate. Hormat Kami, keluarga besar PP Terate, Sumenep, ” tulis peringan melalui pesan berantai di media sosial.
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan anggota keluarga pesantren Terate, Kiai Mohammad Lukmanul Hakim, yang mengimbau warga lebih hati-hati jika bertemu dengan pelaku.
“Himbauan kepada para alumni, wali santri dan simpatisan PP. Aqidah Usymuni, Terate, Pandian, Kab. Sumenep dan masyarakat luas jika bertemu atau kedatangan orang tersebut mohon untuk diabaikan dan tidak langsung percaya apapun yang disampaikan, karena sudah banyak laporan bahwa ybs mengaku-ngaku termasuk keluarga terate namun ketika kami kroscek tidak ada yang mengenalinya alias hoax. Terimakasih,” pesannya di media sosialnya.