yandex
Minggu, 12 Januari 2025

Muannas Alaidid Sebut Tak Ada Pagar Laut, Tapi Tanggul Laut Milik Warga

JAKARTA – Kuasa hukum dan konsultan hukum PSN dan PIK 2, Muannas Alaidid menyatakan bahwa tudingan jika pagar laut di kawasan perairan Kabupaten Tangerang Banten bukan karya pengembang PIK 2.

Bahkan ia juga menilai narasi pagar laut adalah salah. Yang pihaknya tahu sebenarnya adalah tanggul bambu yang dibuat oleh warga untuk keperluan lain, salah satunya sebagai alat memecah ombak.

“Terkait berita adanya pagar laut itu tidak benar. Karena sebenarnya yang kami tahu itu merupakan tanggul laut yang terbuat dari bambu yang biasanya difungsikan untuk memecah ombak,” kata Muannas Alaidid dalam video klarifikasinya seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (11/1).

“Dan akan dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai tambak ikan di dekat tanggul laut tersebut,” sambungnya.

Baca Juga :  Gibran Ulti Mahfud dan Cak Imin, Muannas : Lebih Menguasai Materi

Selain untuk kebutuhan pemecah ombak, Muannas juga menduga bahwa bambu-bambu yang diseput terpasang sepanjang 30 Km tersebut bisa saja digunakan untuk menghalau sampah laut masuk ke pesisir. Hal ini seperti yang juga dilakukan di kawasan Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

“Atau digunakan untuk membendung sampah seperti yang ada di Muara Angke. Atau sebagai pembatas lahan warga pesisir yang kebetulan tanahnya terkena abrasi. Semua kemungkinan itu ada,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Muannas Alaidid pun menduga bahwa narasi pagar laut yang muncul di beberapa media saat ini adalah agenda propaganda yang diduga dilakukan oleh Muhammad Said Didu, mantan Sekretaris Menteri BUMN sekaligus salah satu pemilik lahan sawah dan empang di sekitar kawasan PIK 2.

Baca Juga :  Muannas Harap Masyarakat Tak Termakan Hoaks, PSN dan PIK 2 Beda Kawasan

Nama Muhammad Said Didu tersebut pun dipelesetkan Muannas dengan sebutan Said Gaduh.

“Berita adanya pagar laut selain menjadi alat fitnah oleh Said Gaduh tidak lebih dari upaya mencari sensasi,” tukasnya.

Lebih lanjut, advokat ini pun mengatakan bahwa tidak benar bambu-bambu yang disebut sebagai pagar laut tersebut dibuat oleh pihak pengembang Pantai Indah Kapuk 2. Sebab selain tidak ada kepentingan khusus, kawasan tersebut juga tidak berada di aera PIK 2.

“Tidak ada kaitannya sama sekali dengan pengembang, karena lokasi pagar tidak berada di wilayah PSN maupun PIK 2,” tegas Muannas.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral