KARAWANG – Sebuah kapal nelayan bernama KM Joyo Tenggoro dengan 10 Anak Buah Kapal (ABK) terbalik di perairan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat hingga terbawa arus ke perairan Sedari, Karawang, pada Rabu (8/1) sekitar pukul 07.57 WIB.
Polres Karawang melalui Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) segera melakukan evakuasi terhadap kapal yang dinakhodai Basar Hasanudin.
Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnain, melalui Kasat Polair, AKP Jajang Sukandar, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi saat kapal dalam perjalanan pulang menuju Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta.
“Saat itu, di perairan Muara Gembong, Bekasi, cuaca buruk dengan angin kencang dari arah utara dan barat daya serta ombak tinggi memaksa nahkoda untuk melego jangkar di posisi L 05.50.000, B 107.00.000. Semua ABK menggunakan jaket pelampung,” ungkap AKP Jajang, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (9/1).
Namun, tali jangkar putus, menyebabkan kapal miring ke kiri dan dihantam ombak berkali-kali hingga separuh badan kapal mulai tenggelam. Sebelum kapal tenggelam, nahkoda sempat menyelamatkan dokumen penting seperti radio, GPS, dan sounder.
“ABK bertahan di sisi kapal yang belum tenggelam, berharap ada kapal yang melintas. Berkat usaha nahkoda yang menyoroti area sekitar, sebuah perahu nelayan kecil mendekat dan mengevakuasi lima ABK. Perahu tersebut kemudian meminta bantuan untuk mengevakuasi lima ABK lainnya,” jelas AKP Jajang.
Seluruh ABK berhasil dievakuasi dan dibawa ke Tanjung Pakis, Karawang, pada pukul 23.30 WIB. Nahkoda kemudian melaporkan insiden tersebut kepada pemilik kapal, yang memerintahkan seluruh awak untuk kembali ke Jakarta.
“KM Joyo Tenggoro hanyut terbawa arus dari perairan Muara Gembong, Bekasi, ke perairan Sedari, Karawang. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” tutup AKP Jajang.
Petugas mengalami kesulitan dalam proses evakuasi karena angin kencang, ombak besar, dan gelombang tinggi. Tim penyelam harus didatangkan untuk membantu proses evakuasi kapal.
Polisi mengingatkan para nelayan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut dan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko di lautan.