yandex
Jumat, 10 Januari 2025

Bukalapak Masih Himpun Dana IPO Triliunan, BEI Turun Tangan

JAKARTA – PT Bukalapak.com (BUKA) memutuskan untuk menutup sebagian layanan e-commerce mereka sebagai langkah efisiensi, yakni layanan e-commerce untuk produk fisik mereka.

Menanggapi keputusan tersebut, investor pun dibuat was-was akan kelanjutan nasib perusahaan startup yang selama ini dikenal sebagai platform yang diandalkan para pelaku UMKM.

Di sisi lain, Bukalapak juga masih menghimpun dana jumbo dari hasil penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang belum digunakan.

Per 30 Juni 2024, Manajemen Bukalapak melaporkan bahwa perseroan masih memiliki dana sebesar Rp 9,83 triliun dari hasil IPO. Dimana angka itu mencapai 44,87 persen dari total raupan dana IPO Rp 21,9 triliun.

Dalam proses IPO yang dilakukan pada Juli 2021, Bukalapak menawarkan 25,76 miliar saham atau 25,0 persen dari total saham perseroan dengan harga Rp 850 per saham.

Perseroan berhasil menghimpun dana Rp 21,9 triliun dari IPO tersebut. Dan setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 574,85 miliar, BUKA masih mengantongi dana segar Rp 21,32 triliun.

Rencananya, sepertiga dari dana yang dihimpun atau sekitar Rp 7 triliun untuk modal kerja perseroan, sepertiganya lainnya untuk menyuntik modal anak usaha, dan sisa sepertiganya lagi untuk pertumbuhan atau pengembangan usaha perseroan dan entitas anak.

Tercatat, perseroan telah menggunakan Rp 6,4 triliun untuk modal kerja perusahaan, Rp 3,89 triliun untuk pertumbuhan/pengembangan usaha perseroan dan entitas anak.

Sedangkan realisasi untuk pemberian modal kerja anak usaha masih terbatas, hanya sekitar Rp 1,19 triliun dari total alokasi Rp 7 triliun.

Menanggapi hal itu, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna menyatakan, bahwa pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap keberlangsungan bisnis Bukalapak.

Nyoman pun memastikan, Bukalapak tetap menjalankan komitmennya dalam menggunakan sldana didihimpun untuk memperkuat sektor e-commerce mereka.

“Kita juga tanyakan mengenai relevansi dana yang dihimpun. Karena tujuannya kan ada untuk pengembangan e-commerce,” ujarnya dalam keterangannya, sepeti dikutip Holopis.com, Kamis (9/1).

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral