JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyampaikan apresiasi kepada anggota Polsek Pagerageung, Polres Tasikmalaya Kota, Bripka Aditya Munartomo (35) yang melakukan upaya berani menyelamatkan salah satu warga yang tenggelam di Pantai Pangandaran.
“Saya mengapresiasi keberanian anggota Polri, Bripka Aditya. Ini adalah contoh dedikasi anggota Polri yang sangat berani, berhati nurani yang suci, rela berkorban untuk orang lain,” kata Habib Syakur, Kamis (9/1/2025).
Bagi Habib Syakur, banyak polisi baik yang sangat patut untuk diapresiasi oleh masyarakat. Bahkan mereka pun siap mempertaruhkan nyawanya sekalipun untuk menolong masyarakat.
“Ini ironisnya ya, di media sosial kan banyak sorotan polisi nakal, tapi banyak sekali lho polisi baik. Bripka Aditya kan salah satunya,” ujarnya.
Artinya apa, kita jangan berburuk penilaian ke Polri hanya karena ada oknum yang nakal. Di sekeliling kita banyak polisi baik, mereka pantas untuk kita puji dan apresiasi,” imbuh Habib Syakur.
Lebih lanjut, ia berharap Bripka Aditya mendapatkan penghargaan tinggi dari Kapolri dengan kenaikan pangkat luar biasa, serta diberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Semoga Kapolri memberikan perhatian untuk almarhum. Insya Allah beliau husnul khotimah, amin,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bripka Aditya Munartono meninggal dunia saat berupaya menyelamatkan seorang wisatawan yang hampir tenggelam di Pantai Barat Pangandaran, Jumat (3/1/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
Kejadian tersebut berlangsung di depan Hotel Century, Pos 4 Penjaga Pantai Dusun Karangsari, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Kronologi kejadian tersebut, Bripka Aditya bersama rekannya, Bripka Wahyu, sedang berenang bersama keluarga di sekitar Pos 4 Pantai Barat Pangandaran. Mereka melihat seorang wisatawan bernama Sevina Azahra (14) dalam kondisi hampir tenggelam.
Kedua anggota Polri tersebut tanpa ragu memberikan pertolongan, tetapi arus laut yang kuat dan ombak besar membuat Bripka Aditya, Sevina, serta seorang saksi mata bernama Supri (48) terseret hingga 40 meter dari bibir pantai.
Bripka Wahyu menyelamatkan diri menggunakan boogie board, sedangkan Bripka Aditya dan Sevina akhirnya diselamatkan oleh sebuah kapal nelayan yang berada di lokasi.