JAKARTA – PT Bukalapak Tbk (BUKA) memutuskan untuk menghentikan operasional penjualan produk fisik di platform marketplace mereka, yang selama ini menjadi salah satu sumber pendapatan utama perusahaan.
Keputusan ini dipicu oleh kinerja keuangan yang terus mengalami kerugian. Pada sembilan bulan pertama tahun 2024, Bukalapak mencatat kerugian sebesar Rp 597,35 miliar, setelah sebelumnya pada tahun 2023 mengalami kerugian hingga Rp 1,36 triliun.
Saham Bukalapak juga mengalami penurunan signifikan. Saat penawaran umum perdana (IPO) pada Juli 2021, harga saham BUKA ditetapkan di Rp 850 per saham. Namun kini, harga saham tersebut anjlok ke Rp 116 per saham.
Sebagai gambaran, jika seorang investor ritel membeli 100 lot saham BUKA pada saat IPO dengan total investasi Rp 8,5 juta, kini nilai investasinya hanya tersisa sekitar Rp 1,36 juta. Ini berarti nilai investasi tersebut telah menyusut hingga 86,35%.
Selain penurunan harga saham, investor yang memegang saham BUKA sejak IPO belum pernah menerima dividen. Hal ini disebabkan Bukalapak lebih sering mencatatkan kerugian daripada keuntungan sejak pertama kali terdaftar di bursa empat tahun lalu.
Pada tahun pertama setelah IPO, Bukalapak mencatat kerugian sebesar Rp 1,67 triliun, meningkat dari kerugian Rp 1,35 triliun pada tahun sebelumnya.
Meski sempat mencatatkan laba sebesar Rp 1,98 triliun pada tahun buku 2022, perusahaan kembali mengalami kerugian sebesar Rp 1,36 triliun di tahun 2023 dan Rp 597,35 miliar hingga September 2024.
Fokus pada Produk Virtual
Seperti diberitakan sebelumnya, Bukalapak dalam pengumuman resmi memutuskan untuk menutup layanan marketplace produk fisik mereka sebagai bagian dari strategi transformasi perusahaan.
Bukalapak akan mengalihkan fokus mereka pada penjualan produk virtual, seperti pulsa prabayar, pembayaran pajak, hingga token listrik.
“Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” ungkap manajemen Bukalapak.