JAKARTA – Langkah PSSI memecat Shin Tae-yong (STY) dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia sampai saat ini masih jadi buah bibir. Bahkan, pengamat sepakbola Gita Suwondo menilai, apa yang dilakukan PSSI tersebut adalah keputusan yang aneh.
Sebelumnya diketahui, Shin Tae-yong secara resmi berhenti melatih Timnas Indonesia usai sah dipecat PSSI, Senin (6/1). Hal tersebut sebagaimana diumumkan berdasarkan pertimbangan yang panjang dan matang serta evaluasi yang dilakukan PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN).
Menurutnya, yang menjadi aneh adalah, bahwa Shin Tae-yong sejatinya cukup menjawab apa yang ditargetkan PSSI kepadanya, seperti hal nya sukses membawa Timnas Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia, membawa Timnas U-23 Indonesia hingga menyentuh babak playoff dan nyaris masuk Olimpiade, membawa Timnas Indonesia sampai Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, dan lain-lain.
“Sebagai manusia saya sedih (STY dipecat), sebagai supporter Timnas Indonesia ya saya tetap berharap bahwa para pemain tidak terpengaruh dan akan tetap bermain sebagai sebuah tim, Jay Idzes dkk di bulan Maret nanti, terutama pada saat tandang ke Australia, dan ‘revange’ melawan Bahrain di GBK,” ungkap Gita sebagaimana dihubungi tim Holopis.com secara ekslusif, pada Selasa (7/1).
“Tapi kalau sebagai pundit saya merasa ini agak aneh diputuskontraknya (STY) ini dengan kualifikasi masih menyisakan 4 pertandingan, riskan,” tambahnya.
“Dan biasanya, kalo 4 pertandingan tinggal sisa, kita tidak memberikan hasil yang memadai seperti misalnya di 6 pertandingan pertama kita hanya mendapatkan hasil 3 kali imbang dan 3 kali kalah oke, pemecatan oke, atau bahkan kalo kita kemarin draw melawan Arab Saudi dengan STY dianggap salah strategi lawan China dan kalah lawan Jepang, okelah, dipertanyakan oke. Tapi ini kan kita mencatatkan kemenangan dan kita ada di urutan ketiga (klasemen), dan target kita kan tidak lolos langsung sebenarnya alias lolos melewati putaran keempat kan, targetnya seperti itu kan,” sambungnya.
“Jadi saya rasa agak aneh juga pemecatan ini, dan ga murni karena prestasi, karena kalo prestasi selalu dinilai berdasarkan key performance index, indikatornya itu, jadi indikatornya adalah targetnya terpenuhi atau nggak, ternyata targetnya kan terpenuhi semua, lolos ke 16 besar Piala Asia, bahkan (bawa Timnas Indonesia U-23) masuk ke playoff menuju Olimpiade walaupun gagal, terus mengalahkan Vietnam di Hanoi, lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia dan lolos ke Piala Asia 2027, jadi agak aneh,” tukasnya.
Sebagai informasi tambahan, ada pun pengganti Shin Tae-yong melatih Timnas Indonesia sendiri akan diumumkan pada 11-12 Januari mendatang.
Meski begitu, kini tengah ramai diperbincangkan bahwa satu sosok bernama Patrick Kluivert dinilai bakal jadi pelatih baru Timnas Indonesia nantinya.