JAKARTA – Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto masih ingin agar Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) 2025 dapat ditekan lagi. Di mana hasil kesepakatan antara Kementerian Agama bersama Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) dan Komisi VIIII DPR RI, untuk Bipih 2025 sebesar Rp 55.431.750,78 atau turun kurang lebih Rp614.421 dari Bipih tahun sebelumnya, yakni Rp 56.046.171,60.
“Tentu sekalipun ada pencapaian kami untuk menurunkan biaya haji, karena mimik dari pak Presiden tadi itu masih kepingin turun, rasa-rasanya gimana gitu,” kata Marwan dalam Konferensi Persnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/1).
Hanya saja, ia mengatakan bahwa Presiden Prabowo tidak menyebut angka tertentu. Akan tetapi pihaknya pun menafsirkan harapan Prabowo antara Rp 1-2 jutaan per calon jemaah.
“Mengenai spesifikasi angka, pak Presiden tidak menunjukkan itu. Tetapi dapat ditangkap sebetulnya sama sih pandangan kami dengan Pak Presiden, mungkin satu juta, dua juta lagi masih bisa diturunkan,” papar Marwan.
Namun demikian, ia memastikan bahwa perhitungan Bipih tentu akan mempertimbangkan banyak faktor, salah satunya adalah kurs dollar atas rupiah nanti.
“Tetapi dengan berbagai pertimbangan beberapa hal termasuk kurs mata uang asing, dan lain-lain, kita pada akhirnya itu kesepakatan yang bisa kita lakukan. Tapi mungkin di lain waktu kita akan perketat cara menghitungnya,” pungkasnya.
Selain itu, Marwan juga menyampaikan bahwa hal lain yang disampaikan kepada Presiden Prabowo dalam audiensi tersebut adalah soal masa tunggu calon jemaah haji Indonesia yang masuk kategori lanjut usia (lansia). Apalagi kata Marwan, setidaknya ada 5 (lima) juta calon jemaah yang masuk dalam daftar antrean hingga saat ini.
“Kami menyampaikan kepada bapak Presiden Pak Prabowo bahwa situasi psikologis jamaah kita sekarang daftar tunggu cukup panjang, karena sudah di atas 5 juta jamaah, maka sudah ada yang merasa was-was tidak akan sampai berangkat haji dalam keadaan lansia dan kurang sehat,” tuturnya.
Sehingga Marwan memohon kepada Presiden agar mencari solusi, salah satunya mencoba membuka obrolan lagi dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, agar Indonesia mendapatkan tambahan kuota lagi untuk menyelenggaraan ibadah haji tahun 2025.
“Bahkan merasa tidak akan sampai lagi umur menuju pemberangkatan, karena itu kami tadi minta kesediaan dan memohon kepada bapak Presiden untuk meyakinkan pihak Arab Saudi kita tetap mendapatkan kuota,” ujarnya.
Marwan akan menyambut gembira jika nantinya lobi Presiden Prabowo dengan pemerintahan Kerajaan Aran Saudi bisa mendapatkan hasil yang sangat positif. Apalagi ia juga yakin para calon jemaah haji yang sudah masuk dalam daftar tunggu pun akan merasakan kebahagiaan yang sama.
“Mendapatkan kuota ini tentu membahagiakan bagi para jamaah yang tadinya merasa tidak ikut di dalam kuota untuk berangkat tahun ini, kalau ada tambahan 10.000 atau 5.000 (kuota) itu sangat menggembirakan,” tandasnya.
Terkait dengan permohonan tersebut, Marwan menyampaikan jika Presiden Prabowo sangat memahami situasi tersebut. Sehingga ia pun menaruh harapan upaya lobi-lobi diplomatik dapat dilakukan sesegera mungkin.
“Beliau menyambut baik dan dia akan mengagendakan perjalanan. Tentu para jamaah dan kami di komisi VIII berharap bapak Presiden pada pertemuan itu menyampaikan itu ke pihak Saudi,” tutur Marwan.