yandex
Selasa, 7 Januari 2025

IHSG Dibuka Cemerlang di Awal Pekan

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cemerlang pada perdagangan sesi pertama di awal pekan ini, Senin (6/1).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dipantau Holopis.com pada Senin pagi, IHSG menguat 11,69 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.176,12.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,38 poin atau 0,16 persen ke posisi 839,16.

Proyeksi IHSG Hari Ini

IHSG diperkirakan bakal Konsolidatif dalam rentang level antara 7.100 hingga 7.200 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (6/1).

Analis Phintraco Sekuritas melihat IHSG masih tertahan oleh level resistance dinamis Moving Average 20 (MA20) di kisaran level 7.218.

Sementara, indikator MACD sendiri menunjukkan pergerakan yang cenderung sideways, sehingga potensi pergerakan IHSG yang mendatar di awal pekan menjadi semakin menguat.

“Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.100-7.200 pada perdagangan Senin (6/1/2025),” tulis Analis Phintraco dalam riset hariannya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (6/1).

Sebagaimana diketahui, IHSG pada akhir pekan lalu ditutup menguat 0,02 persen ke level 7.164,42. Phintraco memasang level support di area psikologis 7.100, demikian juga resistance di level 7.200.

Secara fundamental, investor pada hari ini tengah menanti sejumlah data makroekonomi penting pekan depan. Dari dalam negeri, ada data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk bulan Desember yang dinanti oleh investor.

IKK Desember 2024 diperkirakan turun ke level 120 dari 125,9. Namun, data penjualan ritel Desember diproyeksikan bakal meningkat. Hal ini didorong oleh momen konsumsi libur akhir tahun.

Phintraco menilai, pertumbuhan penjualan ritel pada November tercatat sebesar 1,5 persen year-on-year (yoy), yang memberikan sinyal pemulihan meski daya beli masih terbatas.

Selain itu, ada pula informasi mengenai cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan naik ke USD152 miliar dari USD150,2 miliar.

Phintraco menilai, proyeksi ini menunjukkan posisi devisa Indonesia masih tetap aman, lantaran masih setara dengan 6,5 bulan impor. “Jauh di atas standar kecukupan internasional yang hanya tiga bulan impor,” tulis Phintraco.

Di tingkat global, pasar menantikan rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) dari bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve yang diproyeksikan memberikan petunjuk baru terkait arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).

Selain itu, data Non-Farm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran akan menjadi sorotan. NFP diperkirakan turun menjadi 150 ribu dari 227 ribu pada bulan sebelumnya.

Tingkat pengangguran juga diperkirakan meningkat ke level 4,2 perse. Jika sesuai atau lebih buruk dari ekspektasi, dapat memperkuat pandangan perlambatan ekonomi AS dan memengaruhi kebijakan suku bunga Fed Funds Rate (FFR).

Melihat berbagai sentimen dari analisa fundamental tersebut, Analis Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham unggulan, meliputi DOID, MAIN, PNBN, JPFA, ISAT, dan MBMA.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral