yandex
Selasa, 7 Januari 2025

Vaping, Meski Tanpa Nikotin, Menurunkan Saturasi Oksigen

JAKARTA – Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan, rokok elektronik (vape) dapat menurunkan jumlah oksigen yang diambil oleh paru-paru, terlepas dari rokok tersebut mengandung nikotin atau tidak. Kondisi ini juga berlaku pada vape yang tidak mengandung nikotin.

Dampak Negatif Vaping

Sebuah studi yang diterbitkan Radiological Society of North America meneliti apa yang terjadi pada tubuh perokok (vaper) dan perokok ganda (vape dan tembakau). Hasil studi menunjukkan bahwa rokok elektrik dapat menurunkan saturasi oksigen vena, terlepas dari apakah vape tersebut mengandung nikotin atau tidak.

Saturasi oksigen vena adalah jumlah oksigen di dalam darah yang kembali ke jantung setelah menyuplai oksigen ke jaringan tubuh. Jika saturasi oksigen vena mengalami penurunan maka kemungkinan besar paru-paru menerima lebih sedikit oksigen.

Dampak lanjutan dari saturasi oksigen yang menurun adalah terjadinya gangguan organ dan jaringan tubuh, kerusakan pada organ vital (jantung, otak, dan ginjal), serta komplikasi berbahaya lainnya.

Penelitian yang dipimpin Dr. Marianne Nabbout, residen radiologi di Universitas Arkansas (penelitian dilakukan di Universitas Pennsylvania) tersebut melibatkan 31 vaper dan perokok ganda yang berusia antara 21-49 tahun. Aliran darah di otak para relawan itu diperiksa dengan MRI fase kontras.

Dalam penelitian yang juga didukung oleh National Institutes of Health itu, dilakukan juga pembandingan pemindaian MRI subjek dengan pemindaian dasar antara 10 orang yang bukan perokok dengan bukan pengguna vape (usia antara 21-33 tahun).

Pembandingan pemindaian dasar dilakukan dalam tiga sesi di mana setiap peserta penelitian menjalani dua pemeriksaan MRI. Yakni, satu sebelum dan satu setelah merokok, rokok elektrik dengan nikotin dan rokok elektrik tanpa nikotin, dan pemindaian dasar untuk non-perokok.

Hasilnya, seperti halnya perokok konvensional, vaper mengalami penurunan saturasi oksigen vena, terlepas dari apakah vape yang digunakan mengandung nikotin atau tidak.

Vape Tidak Lebih Baik dari Rokok Konvensional

Pengguna vape semakin hari terus bertambah. Banyak dari mereka percaya bahwa rokok elektronik merupakan alternatif merokok yang lebih aman dibandingkan rokok berbahan dasar tembakau. Padahal pemikiran ini salah besar.

Menanggapi studi terbaru ini, Kepala Petugas Medis American Lung Association Dr. Albert Rizzo mengatakan, kandungan yang terdapat pada vape kemungkinan besar juga dapat menimbulkan iritasi saluran napas yang menyebabkan peradangan. Dan peradangan tersebut bisa menyebar ke seluruh tubuh dengan cara yang sama seperti penyebaran polusi partikel.

Hingga kini masih banyak vaper yang tidak paham atau bahkan tidak mau tahu bahayanya vaping. Padahal bahan-bahan kimia yang terkandung pada vape berdampak negatif langsung ke paru-paru, pembuluh darah, dan organ tubuh lainnya.

Dan meskipun racun yang terkandung dalam rokok elektrik lebih sedikit dibandingkan rokok tembakau, tetap akan ada dampak negatif jangka pendek dan panjang yang akan dirasakan vaper.

Penelitian ini dilakukan Dr. Marianne Nabbout dengan tujuan membantu regulator di Amerika Serikat dalam mengambil keputusan tentang produk mana yang harus tetap ada di pasar. Dan mudah-mudahan hasilnya juga bisa dijadikan bahan evaluasi oleh pihak terkait di Indonesia.

Ya, ilmu pengetahuan ada untuk menjadikan manusia lebih sehat di masa sekarang dan mendatang. Mudah-mudahan artikel ini mencerahkan dan membantu Anda dalam membuat keputusan untuk segera berhenti vaping. Semangat!

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral