JAKARTA – Saat kalender berpindah ke tahun baru, biasanya banyak di antara Sobat Holopis yang merasa terinspirasi untuk merenungkan masa lalu dan menetapkan tujuan untuk masa depan yang lebih baik.
Resolusi tahun baru pun menjadi bagian penting dari ritual tahunan ini. Namun, seberapa banyak dari resolusi tersebut yang benar-benar terwujud?
Fenomena resolusi tahun baru susah digapai sudah bukan sesuatu yang baru lagi. Ternyata, sudah ada statistik untuk melihat apa saja alasan mengapa resolusi tahun baru susah untuk digapai.
Meskipun statistic ini dilakukan di Amerika Serikat, namun penemuan ini bisa dijadikan contoh untuk Sobat Holopis, agar menghindari resolusi tahun baru hanya menjadi wacana belaka.
Statistik Resolusi Tahun Baru
Tahun 2024, hanya sekitar 3 dari 10 orang Amerika yang membuat resolusi. Meskipun 80% orang yang menetapkan tujuan merasa percaya diri untuk menepatinya, kenyataannya jauh lebih kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan resolusi ini, termasuk tekanan sosial, motivasi pribadi, dan cara kita menyusun tujuan tersebut.
1. Tekanan Sosial Sekitar: 62% orang yang membuat resolusi mengaku merasa tertekan untuk melakukannya. Hal ini bisa datang dari harapan masyarakat, teman, atau bahkan keluarga. Wanita cenderung merasa lebih tertekan (64%) dibandingkan pria (60%), dan Gen Z menjadi kelompok yang paling merasakan tekanan tersebut, dengan 39% merasa perlu untuk menetapkan resolusi. Tekanan ini dapat mengubah resolusi menjadi beban, alih-alih menjadi sumber motivasi.
2. Komitmen dan Akuntabilitas: Meskipun 80% goal-setters merasa percaya diri, hanya 20% yang benar-benar menjaga akuntabilitas terhadap resolusi mereka. Tanpa sistem akuntabilitas yang jelas, sulit untuk tetap fokus pada tujuan. Banyak orang gagal tidak hanya karena kurangnya motivasi, tetapi juga karena tidak memiliki strategi yang efektif untuk mencapai tujuan mereka.
3. Usia dan Harapan Statistik: menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua, terutama yang berusia 55 tahun ke atas, 3,1 kali lebih kecil kemungkinannya untuk menetapkan resolusi dibandingkan orang yang lebih muda. Ini bisa disebabkan oleh kenyataan bahwa kelompok ini mungkin sudah mencapai banyak tujuan dalam hidup mereka, atau mereka lebih realistis mengenai kemungkinan untuk mencapai resolusi tersebut.
4. Penyebab Tidak Membuat Resolusi: Dari 70% orang yang tidak membuat resolusi, 56% menyatakan bahwa mereka tidak ingin melakukannya. Beberapa alasan lain termasuk seringnya gagal memenuhi resolusi (12%) dan lupa (6%). Hal ini menunjukkan bahwa ada rasa putus asa yang dapat menghalangi orang untuk menetapkan tujuan baru.
Mengapa Resolusi Tahun Baru Sulit Dicapai?
Dengan berbagai faktor di atas, berikut adalah beberapa alasan utama mengapa resolusi tahun baru sering kali tidak tercapai:
- Kurangnya Kejelasan Tujuan: Banyak orang membuat resolusi yang terlalu umum atau tidak spesifik. Misalnya, “ingin hidup sehat” bisa diubah menjadi “berolahraga 30 menit tiga kali seminggu” untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
- Ketidakstabilan Emosi: Resolusi sering kali didasarkan pada emosi sesaat yang mungkin tidak bertahan. Ketika motivasi awal menghilang, banyak orang kehilangan fokus.
- Lingkungan yang Tidak Mendukung: Tanpa dukungan dari teman atau keluarga, menjaga komitmen pada resolusi menjadi lebih sulit. Lingkungan yang positif dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan.
- Kurangnya Rencana Tindakan: Tidak memiliki rencana yang jelas untuk mencapai tujuan sering menyebabkan kegagalan. Resolusi yang tidak disertai dengan langkah-langkah konkret menjadi sulit untuk dicapai.
Mengubah cara Sobat Holopis dalam melihat resolusi, dari beban menjadi kesempatan, bisa membuat perbedaan besar dalam perjalanan kita menuju pencapaian tujuan.
Semoga resolusi tahun baru Sobat Holopis tercapai ya!