JAKARTA – Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencatat setidaknya terdapat 5 ribu kasus tanah di sepanjang tahun 2024.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid dalam konferensi pers “Catatan Akhir Tahun Kementerian ATR/BPN Tahun 2024”, Selasa (31/12).
“Ada 5.973 kasus yang masuk (Kementerian ATR/BPN),” ujar Nusron dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com.
Politikus Partai Golkar itu lantas membeberkan, bahwa kasus tanah yang masuk ke pihaknya itu terdiri dari kasus sengketa, konflik, hingga perkara yang sudah naik ke meja persidangan.
“Sengketa 1.664, konflik 60, penanganan perkara 4.249 (kasus),” bebernya.
Adapun dari total konflik pertanahan itu, Nusron mengklaim pihaknya di Kementerian ATR/BPN memiliki target kerja untuk menyelesaikannya. Dimana dari total 1.138 kasus sengketa, target untuk diselesaikan sebanyak 936 kasus sengketa.
Sedangkan untuk kasus pertanahan yang masih dalam proses penyelesaian, kini tersisa hanya 202 kasus sengketa.
“Penanganan konflik, dari target 38 kasus terselesaikan (pada 2024 dari total kasus 60), yang selesai 32 kasus, sehingga sisa 6 kasus,” imbuhnya.
Sementara, untuk perkara pertanahan yang mencapai 4.249 kasus, target Kementerian ATR/BPN adalah menyelesaikan 946 perkara. “Dan kasus yang selesai 1.193,” ungkap Nusron.