yandex
Kamis, 2 Januari 2025

Makin Banyak Anak Muda Jadi Investor Saham, OJK Beber Datanya

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya peningkatan jumlah investor pasar modal di Indonesia sebesar 21,77 persen pada tahun 2024.

Berdasarkan data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal Indonesia per 24 Desember 2024 mencapai 14,817 juta, naik dari 12,168 juta pada tahun 2023.

Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, Aditya Jayaantara, menjelaskan bahwa data Single Investor Identification (SID) tidak dihitung dari penjumlahan masing-masing SID di C-BEST, S-INVEST (Reksa Dana dan produk investasi lainnya), Surat Berharga Negara, serta tidak mencakup Tapera.

Ia menegaskan bahwa setiap investor memiliki satu SID yang berlaku untuk berbagai instrumen investasi di Pasar Modal, seperti saham, obligasi korporasi, SBN, dan reksa dana.

“Perkembangan ini menegaskan berasal dari upaya inklusi pemanis yang kita lakukan bersama-sama,” ujar Aditya dalam konferensi pers di Jakarta, seperti dikutip Holopis.com, Senin (30/12).

Aditya menambahkan, bahwa mayoritas investor pasar modal di Indonesia berasal dari kelompok usia 30 tahun ke bawah, dengan persentase mencapai 54,92 persen, dengan total aset sebesar Rp 53,83 triliun.

Selain itu, investor berusia 31 hingga 40 tahun menyumbang 24,41 persen dengan nilai aset Rp 272,60 triliun. Kelompok usia 41 hingga 50 tahun mencakup 12 persen dari total investor, dengan nilai aset Rp 198,10 triliun.

Kelompok usia 51 hingga 60 tahun tercatat sebesar 5,71 persen dengan nilai aset Rp 288,33 triliun. Sementara itu, investor yang berusia di atas 60 tahun menyumbang 2,96 persen, dengan total aset mencapai Rp 865,48 triliun.

“Di bawah umur 30 tahun dengan nilai aset yang memang dari klaster di bawah 30 tahun itu adalah paling kecil yaitu Rp 53,83 (triliun), tapi ini menunjukkan optimisme kita bahwa pergerakan orang-orang yang berada di bawah klaster di bawah 30 tahun itu nantinya akan bertambah umurnya dan nanti akan membawa mindset yang sudah mindset investasi,” paparnya.

Dari segi sebaran geografis, Pulau Jawa tetap mendominasi dengan jumlah investor sebesar 69,09 persen dan nilai aset mencapai Rp 4.684 triliun. Sumatera berada di posisi kedua dengan persentase 15,60 persen dan aset senilai Rp 108,74 triliun.

Sementara itu, Sulawesi mencatat kontribusi sebesar 5,44 persen dengan nilai aset Rp 17,85 triliun, disusul oleh Bali-NTB-NTT dengan 3,69 persen dan aset Rp 23,06 triliun. Terakhir, wilayah Maluku-Papua menyumbang 1,27 persen dengan nilai aset Rp 6,22 triliun.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral