JAKARTA – Francesco Bagnaia mengklaim jika bukan karena adanya sprint race, aksi yang dilakukannya selama berlangsungnya MotoGP 2024, sama seperti yang dilakukan Marc Marquez di tahun 2019.
Sebagaimana diketahui, pembalap yang akrab disapa Pecco ini, berhasil mengumpulkan 11 kemenangan di balapan utama MotoGP 2024. Hasil tersebut, sejajar dengan yang diraih Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Casey Stoner.
Pembalap Ducati itu delapan kali gagal meraih poin, dimana lima kegagalannya dialami saat sprint race yang biasanya berlangsung sehari sebelum balapan utama dimulai.
“Ini adalah sebuah musim yang luar biasa, Walaupun aku menang di Qatar, memahami (motor) GP24 butuh waktu. Baru di Jerez kami bisa memahami potensinya,” katanya yang dikutip Holopis.com dari podcast Andrea Migno, Senin (30/12).
“Secara umum, aku bisa finis di posisi tiga besar pada hari Minggu, terkecuali ketika aku jatuh, dan di Austin ketika aku finis kelima,” sambungnya.
Pembalap asal Italia itu mengatakan, kegagalan meraih jelar juara dunia MotoGP 2024 karena kesalahan yang dibuatnya ditambah lagi nasib sial yang dialaminya.
Jika tidak ada kesalahan yang dibuatnya, ia yakin akan bisa seperti dominasi Marc Marquez pada MotoGP 2019 ketika memenangi 12 balapan dan finis kedua di balapan sisa terkecuali satu retired.
“Tanpa adanya sprint, ini akan jadi seperti tahunnya Marquez 2019. Sayang sekali kami harus kehilangan gelar juara dunia karena kesalahan-kesalahan dan nasib sial. Tim layak mendapatkannya (gelar juara dunia). (Sialnya) aku jatuh beberapa kali tahun ini ketika sedang melambat, seperti di (sprint race) Barcelona.” Ujarnya.
“Namun, kalah tetap berguna karena itu membuatku menyadari bahwa tidak boleh lengah sedikit pun. Aku selalu melaju untuk menang, cuma terkadang memang tidak selalu bisa,” pungkas juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 itu.